Tembilahan (Antarariau.com) - Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, menyampaikan bahwa realisasi kegiatan fisik di daerah itu hingga Juli 2016 baru mencapai 20 persen, karena terkendala berbagai faktor.
"Salah satu faktor lambatnya realisasi fisik ini ialah minimnya kemampuan sumber daya manusia dalam menyelesaikan pekerjaan yang diberikan," kata Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Indragiri Hilir Wiryadi saat dengar pendapat dengan DPRD setempat di Tembilahan, Rabu.
Ia menyebutkan bahwa semua perencanaan kegiatan 2016 telah ia tanda tangani pada Mei 2016 dan seluruhnya telah ditayangkan dalam Sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).
"Namun saat ini masih terdapat banyak kendala yang solusi atau penyelesaiannya sedang diupayakan, saat ini dari 31 paket terdapat 46 titik lokasi yang tersebar diseluruh wilayah Indragiri Hilir tidak dapat dilaksanakan," ungkapnya.
Namun, lanjutnya, Pihaknya hingga saat ini masih mengupayakan yang terbaik semaksimal mungkin untuk kemajuan Daerah Indragiri Hilir.
"Untuk keuangan realisasinya juga masih rendah yaitu 18 persen, dan dana terbesar berada dibidang kelautan yang mencapai 50 persen anggaran," terangnya.
Ia memaparkan beberapa target yang belum tercapai adalah retribusi terminal sebesar Rp216 juta dan hingga JUli 2016 terealisasi sebesar Rp84 juta atau sekitar 39,19 persen.
"Pelayanan pelabuhan targetnya Rp200 juta dan telah terealisasi Rp28 juta, kemudian trayek angkutan darat targetnya ialah Rp35 juta dan telah terealisasi sebesar Rp11 juta sedangkan trayek angkutan perairan ditargetkan Rp5 juta dan telah terealisasi Rp4 juta," paparnya. (Adv)