Kuantan Singingi, (Antarariau.com) - Masyarakat Kuantan Singingi, Provinsi Riau mendukung pengelolaan objek wisata lokal secara optimal agar daerah menjadi kunjungan wisatawan nasional dan manca negara yang dapat menambah pendapatan masyarakat.
"Kami menilai apa yang dilakukan pemerintah belum maksimal, karena itu tetap memberikan dorongan agar sejumlah lokasi dapat terkelola dengan baik," kata salah satu warga kuansing Wensi (36) di Teluk Kuantan, Rabu.
Ia mengatakan, jumlah obejk wisata lebih dari 30, baik wisata alam, flora, situs budaya maupun acara tradisional, namun hanya beberapa saja yang sudah terkelola dengan baik bahkan mendatangkan penerimaan asli daerah.
Potensi wisata baik wisata alam, wisata budaya maupun wisata sejarah semua bernilai tinggi, misalnya tradisi budaya Pacu Jalur di Tepian Narosa Teluk Kuantan dan juga di tingkat kecamatan serta tradisi perahu Baghanduang (perahu bergandeng dua atau tiga) di Lubuk Jambi yang diselenggarakan setiap tahunnya.
Obyek wisata Air Terjun Guruh Gemurai Desa Kasang Kuantan Mudik, Air Terjun Batang Koban di Lubuk Ambacang dan sumber air panas Sungai Pinang di Kecamatan Hulu Kuantan, masjid bersejarah di Sentajo, tradisi bersilat baik Pangian maupun Bertuah, ini dapat menjadi objek nasional.
"Pemkab ditahun mendatang sebaiknya lebih memperhatikan optimalisasinya," sebut Wensi.
Tiga buah goa yang telah ada sejak zaman kerajaan dan sangat berpotensi dapat menarik para wisatawan untuk mengunjunginya, situs sejarah dan budaya yang ada di Kuansing sangat perlu digali, karena sangat unik dan memiliki karakteristik yang berbeda dengan daerah lainnya.
Wisata sejarah di Kuantan Mudik sangat banyak seperti Istana Dhamna di kawasan Bukit Betabuh desa Kasang, Goa Sosopan Desa Koto Lubuk Jambi, Goa Macan di Cengar, Goa Bunian di Teratak Bukit Kauman, Batu Gong di Alai atau Sungai Batang Antan desa Aur Duri, Batu Lipat Kain dan bekas jalan rel kereta api serta Tapak Malin Kundang di Hulu Sungai Kuantan Kecamatan Hulu Kuantan dan Rumah adat Toar Kecamatan Gunung Toar (salah satunya peninggalan kerajaan inderagiri).
"Di Sei ala ada makam Syeck Muhammad hadi, Buya Makrifat Mardjani, Surau tinggi di sei pinang," ujarnya.
Goa kerang di Sosospan Desa Koto Lubuk jambi yang berjarak sekitar 1,5 kilometer dari pasar Lubuk Jambi, yang konon menurut ceritanya sebagai tempat peristirahatan para saudagar china zaman kerajaan di pulau Sumatera, saat itu para saudagar china mengarungi samudra dan termasuk daerah Kuantan yang menjadikan daerah ini sebagai tempat peristirahatannya.
"Air terjun Pati Soni terletak di dalam rimba yang penuhi tanaman karet dan sawit yang berjarak sekitar 22 Kilo meter dari kota Teluk Kuantan," ulasnya.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kuantan Singingi Marwan mengatakan, pemerintah terus menggalakkan program optimalisasi objek wisata, namun kendalanya kucuran dana APBD II sangat minim dan bahkan APBN dan APBD I tidak ada.
"Kedepan akan diusahakan dengan baik, karena itu dukungan semua pihak sangat dibutuhkan," sebut Marwan.
(ADV)
Berita Lainnya
Inilah Berbagai Objek Wisata Kuansing yang Punya Potensi PAD
14 February 2016 9:16 WIB
Bupati Kuansing ajak masyarakat liburan di objek wisata lokal
20 December 2022 13:54 WIB
Tradisi Pacu Jalur di Kuansing akan digelar setiap hari besar
11 March 2022 17:41 WIB
Usulkan Kuansing jadi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional, ini sorotan legislator
14 September 2021 19:22 WIB
Masyarakat butuh fasilitas lengkap di objek wisata Kuansing
09 February 2021 20:27 WIB
Objek wisata kuansing perlu fasilitas pendukung
09 November 2020 16:06 WIB
Masyarakat Hulu Kuantan minta objek wisata terkolal dengan optimal
06 February 2020 12:56 WIB
Viral, Bukit Piramida Kuansing yang misterius
15 September 2019 11:24 WIB