Teluk Kuantan (ANTARA) - Pengurus Ikatan Keluarga Kuantan Singingi (IKKS) Pekanbaru, Provinsi Riau membantu promosikan sejumlah objek wisata di Kuansing 2025, agar viral secara nasional dan mendunia mengajak Andrew Timothy Moulder.
Mewakili Pengurus IKKS Hafny Ma'rifat, Kamis (18/9) di Teluk Kuantan memaparkan, sebagai masyarakat Kuansing di perantauan banyak yang belum tahu indahnya Kuansing.
"Oleh sebab itu, perlu di viralkan. Keindahan objek wisata alam, religi di Kota Jalur akan mendunia jika promosi berkelanjutan," katanya.
Upaya promosi harus optimal oleh semua pihak dan dapat dilakukan oleh siapa saja ? Oleh sebab itu, organisasi IKKS Pekanbaru salah satu program dengan hadir langsung di Kuansing bersama wisatawan dari Negara Belanda Andrew Timothy Moulder yang sangat mencintai wisata alam.
Kehadiran bersama puluhan anggota tim disambut baik oleh masyarakat setempat dan bahkan ikut bergabung mengunjungi sejumlah objek wisata.
Rombongan mengunjungi air terjun tujuh tingkat, makam ulama, pahlawan Riau dan Tokoh Pendiri Riau asal Kuansing di Sungai Alah.
Yakni makam Buya Ma'rifat Mardjani, makam Fatimah Hadi dan Syeikh Muammad Hadi yang merupakan ulama tersohor asal Kuansing dan Mufti Indragiri di Mekkah pada masa itu.
"Tim mengunjungi itu, selain berziarah ke makam pahlawan kemerdekaan," ujarnya.
Untuk diketahui, Buya Ma'rifat Mardjani adalah pejuang berdirinya Riau sejak duduk di Parlemen RI yang lolos pada Pemilu pertama tahun 1955 dan satu - satunya putra terbaik Riau pada masa itu.
Sebenarnya, Buya Ma'rifat Mardjani layak menjadi pahlawan nasional, sebab perjuangannya mulai dari Jakarta.
Sedangkan Fatimah Hadi adalah pahlawan perempuan Riau yang peduli perempuan dan ikut berjuang untuk kemerdekaan RI khusus di Wilayah Sumatra Tengah pada masa itu.
Sementara Syeikh H Muhamad Hadi adalah tokoh utama dibalik perjuangan Buya Ma'rifat Mardjani dan Fatimah Hadi. Selain itu Syeikh Muhammad Hadi berjuang untuk kemerdekaan mulai dari Mekkah Mukaromah bersama ulama Indonesia.
Syeikh H Muhammad Hadi layak menjadi salah satu pahlawan Riau yang berjuang di masa penjajahan Belanda, Jepang.
"Tim IKKS juga melihat langsung objek wisata air terjun yang dikenal sangat Indah, alami," sebutnya.
Mengingat waktu, maka hanya beberapa objek wisata yang dapat dikunjungi. Padahal, ada puluhan yang indah - indah dan menarik untuk dikunjungi seperti ada danau, makam ulama, hutan kota, air panas, arena pacu jalur tradisional.
Oleh sebab itu, lanjut Hafny, masyarakat Kuansing dimana saja berada dapat mempromosikan objek wisata tersebut agar viral dan mendunia. Karena, akan membantu peningkatan ekonomi dan kesejahteraan jika pengelolaan lebih optimal.
Kata Hafny, atas perjuangan Buya Ma’rifat Mardjani yang dilahirkan di Desa Mudik Ulo Hulu Kuantan, menerima piagam penghargaan dari Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rahman, pada sidang DPRD Riau 9 Agustus 2018.
Namanya juga diabadikan untuk nama Jembatan dan gedung Serbaguna Hulu Kuantan, juga nama salah satu perpustakaan sekolah di Kuansing
Kisah Buya Ma’rifat Mardjani juga diabadikan melalui buku dengan judul Berjuang Tanpa Pamrih yang dibuat oleh Forum Komunikasi Riau (FKPMR).
Nama Fatimah Hadi (1927–2007), Tokoh dan Pejuang Kemerdekaan RI wilayah Riau dengan piagam penghargaan dari Gubernur Riau Nomor : 3679/400.9/DINSOS/2025 yang diserahkan oleh Gubernur Riau Abdul Wahid pada sidang DPRD Riau, 9 Agustus 2025.
Adapun Pengurus IKKS Pekanbaru yang berkunjung ke Kuansing adalah Wakil Ketua IKKS Pekanbaru Joyosman, anggota Dewan Pembina Arman Lingga Wisnu,Sekertaris Umum Sadrianto Maddari, Bendahara Umum Rika Putra.
Selain itu, Wakil Sekertaris Fikri, Sekertaris BSPEK, Aurida Aman, Ketua Bidang Keagamaan Djuswandi, Anggota BSPEK Renita Bahar, dan Desnita.
Sedangkan, dari Bidang Kesehatan, Helda Nazriati, Bidang Pengembangan Pelestarian Adat Rusdayati M. Noor, Dosen UNIKS dan anggota paduan suara BSPEK Nariman Hadi.
Bidang SDA LH dan EnergyRudisman, serta Andrew Timothy Moulder mahasiswa magang pada program pasca sarjana jurusan phsikologi UIR dari Negeri Belanda.