Pekanbaru, (Antarariau.com) - Orang tua lima dari sembilan bayi yang dievakuasi ke posko Pemerintah Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, minta dipulangkan karena mengaku tidak mendapat izin dari suami untuk bertahan di tempat pengungsian sementara dari bahaya kabut asap kebakaran lahan dan hutan itu.
"Alasan mereka kalau ibu dan bayi dievakuasi, maka suami dan anak yang lain tidak ada yang mengurus," ungkap Kasubag Pengolahan Informasi dan Pengaduan Masyarakat Pemko Pekanbaru, Mawardi, di Pekanbaru, Kamis.
Mawardi menjelaskan lima bayi yang ibunya minta dipulangkan baru masuk posko evakuasi pagi hari tadi.
"Kelimanya warga Kelurahan Cinta Raja," sebut Mawardi.
Mawardi menyesalkan hal ini, karena baru saja masuk sudah minta pulang dengan alsan dilarang suami.
Mawardi juga mengakui, pihaknya sudah memberikan penjelasan tujuan evakuasi tersebut. Namun disayangkan meski kelima ibu bayi sudah diberikan pemahaman dampak negatif kabut asap bagi bayi mereka. Mereka tetap kekeh minta dikembalikan ke rumah.
"Kami sudah antarkan mereka pulang, katanya mau berembuk dahulu dengan para suami," beber Mawardi.
Diakui Mawardi, tim evakuasi yang terdiri dari petugas Puskesmas, setelah berkoordinasi dengan Lurah hingga RT/RW, kesulitan mengevakuasi bayi usia dibawah enam bukan ke posko.
Karena rata-rata para suami mereka minta ikut juga termasuk anak-anak lainnya.
"Mana mungkin tim mengijinkan mereka sekeluarga ikut, karena posko ini khusus bayi," bebernya lagi.
Karena itu Pemko mengharapkan pengertian keluarga lainnya khususnya suami yang memiliki bayi agar jangan egois. Sebab ini juga demi kepentingan dan kesehatan anak mereka.
"Ada tadi salah satu keluarga yang dipulangkan meminta syarat mengijinkan evakuasi jika semua keluarga suami dan lima anak mereka ikut," tutur Mawardi mencontohkan.
Sebelumnya diberitakan, Pemko Pekanbaru telah membuka posko evakuasi bayi di aula kantor Wali Kota. Tujuannya menyelamatkan para bayi usia enam bulan kebawah yang berasal dari keluarga kurang mampu di wilayah setempat.
Pada posko ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan pemadam kebakaran menyediakan failitas boks bayi, makanan bayi dan ibu, pamper, ruangan khusus bayi dan ruangan bagi orang tua yang dilengkapi kasur dan suasana udara yang sejuk dan bersih.
Seiring waktu berjalan dua hari posko sempat dihuni sembilan bayi pada Kamis pagi.
Dibuatnya posko evakuasi ini menyikapi kondisi kualitas udara di Pekanbaru berada pada level berbahaya.
Berita Lainnya
Migrasi siaran analog ke digital, tvOne distribusikan lima ribu STB
28 March 2022 14:04 WIB
Lima film dan serial bertema keluarga untuk tontonan di akhir pekan
25 June 2021 15:06 WIB
Dukung kegiatan lima tahunan BKKBN, Pekanbaru data keluarga
19 March 2021 16:17 WIB
Lima fraksi tolak untuk teruskan proses RUU Ketahanan Keluarga
24 November 2020 14:43 WIB
Kasus bertambah, lima orang satu keluarga positif COVID-19 di Siak
19 July 2020 10:37 WIB
Lima kepala keluarga imigran Afganistan terlibat perkelahian di Pekanbaru
22 February 2019 9:51 WIB
Perjuangan Keluarga Dengan Bayi Kembar Lima
27 February 2015 14:30 WIB
DPRD Pekanbaru Minta Kasus Kematian Bayi Di Panti Diusut Tuntas
27 January 2017 22:10 WIB