Sukabumi, (Antarariau.com) - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Heri Gunawan mengatakan kualitas beras untuk rakyat miskin atau raskin harus diperbaiki, karena hasil sidak di Gudang Bulog Kabupaten Sukabumi, Jabar, kualitasnya kurang layak.
"Dari sidak yang kami lakukan, wajar masyarakat pada kegiatan operasi beras murah di Sukabumi komplen karena kualitas beras yang disalurkan Badan Urusan Logistik atau Bulog tidak layak seperti warnanya gelap, berbau dan banyak gerabah," kata Heri kepada Antara di sela Sidak di Sukabumi, Minggu.
Menurut dia, bahkan terungkap bahwa beras yang dikirim ke Gudang Bulog Sukaraja, Kabupaten Sukabumi berasal dari Cirebon, Jabar. Padahal, Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu daerah penghasil beras dan selalu surplus setiap tahunnya. Seharusnya Bulog bisa menyerap beras langsung dari petani lokal yang kualitasnya dipastikan lebih baik dan tidak terlalu lama dalam pendistribusiannya.
Lebih lanjut, pihaknya juga kurang setuju dengan sebutan beras rakyat miskin atau raskin seharusnya namanya diganti seperti beras untuk rakyat tanpa harus menggunakan kata miskin karena bisa lebih manusiawi. Namun, secara regulasi dalam pendistribusian pihaknya tidak menyalahkan pihak Bulog Sub Divre Sukabumi, Cianjur.
"Ini menjadi salah satu perhatian kami dan hasil reses ini akan dibawa ke DPR untuk disidangkan, karena kami yakin tidak hanya di Sukabumi saja kualitas raskin seperti ini di daerah lainnya pasti hampir serupa," katanya menambahkan.
Selain itu, jika masyarakat atau rumah tangga sasaran (RTS) penerima raskin tidak setuju dengan kualitas berasnya itu bisa dikembalikan kepada Bulog untuk diganti dengan kualitasnya yang lebih baik karena itu merupakan hak setiap penerima.
Sementara, Kepala Bulog Subdivre Cianjur Budi Setiawan mengatakan untuk persediaan raskin daerah penyaluran Kota dan Kabupaten Sukabumi mencukupi, jika ada keluhan soal kualitas beras bisa dilaporkan kepada pihaknya untuk diganti dengan kualitas yang lebih baik.
Namun, kualitas raskin yang didistribusikan sudah ada aturan yang mengaturnya, sehingga pihaknya tidak bisa menolak distribusi raskin ke Gudang Bulog di Sukabumi, tapi pihaknya tetap berupaya memberikan raskin dengan kualitas yang terbaik.
Selain itu, ia mengaku kesulitan menyerap beras dari petani lokal karena harga yang ditetapkan pemerintah masih rendah sehingga petani lebih memilih menjualnya ke pasar.