Dumai, Riau, (Antarariau.com) - Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre Dumai Riau, Tommy Despalingga mengatakan, untuk pengiriman beras dari berbagai daerah akan dialihkan menggunakan peti kemas.
Pengalihan ini, menurut dia, Senin, karena dipandang efektif dan unggul dari segi waktu bongkar muat serta bisa menjamin kualitas beras terjaga agar terhindar dari basah.
"Perubahan pengiriman beras ini merupakan inisiatif dari Bulog Jawa Timur mengingat di pelabuhan Dumai sudah bisa melakukan aktivitas peti kemas," katanya.
Dia menjelaskan, pelayanan peti kemas untuk perdana telah dilakukan saat pemasukan beras sebanyak 2.000 ton yang diangkut menggunakan 80 box pada Jumat (13/2) pekan lalu.
Selanjutnya, ribuan ton beras asal Jawa Timur untuk kebutuhan dua bulan kedepan tersebut diangkut oleh kapal Intan Daya 4 dan bongkar di Dermaga C Pelindo I Cabang Dumai.
"Kedepan kita akan menggunakan peti kemas untuk penerimaan pemasukan beras karena dianggap sangat efektif," ujarnya.
Menurutnya, pemasukan beras 2.000 ton tersebut akan memperkuat cadangan Bulog untuk keperluan menstabilkan harga melalui operasi pasar dan pendistribusian beras miskin (raskin) bagi warga berhak pada 2015 ini.
"Stok beras bulog saat ini mencapai 8 ribu ton dan diperkirakan bisa mencukupi untuk kebutuhan masyarakat di sejumlah wilayah kerja penyaluran hingga dua bulan ke depan," ungkapnya.
Sementara, Humas Pelindo I Cabang Dumai Hendri Bahtiar mengakui pengiriman barang melalui peti kemas kini menunjukan trend positif dalam dua bulan terakhir dengan 9 kapal yang telah melakukan bongkar muat.
Sejauh ini, lanjut dia, bongkar muat peti kemas didominasi pengusaha lokal dari Jakarta dan Surabaya lewat Pelabuhan Dumai dengan berbagai komoditi makanan dan minuman serta lain sebagainya.
"Pelabuhan peti kemas Dumai ini dianggap menguntungkan karena memiliki alur pelayaran yang lurus sehingga memudahkan kapal besar untuk bersandar dan bongkar muat di dermaga," jelasnya.
Disamping itu, akses darat dari Dumai ke sejumlah kabupaten kota lebih cepat mengingat infrastruktur jalan yang dibangun pemerintah telah terealisasi merata, baik di wilayah pesisir maupun daratan.
