Pekanbaru, (Antarariau.com) - Keluarga korban AirAsia asal Pekanbaru, Riau, terbang ke Surabaya, Jatim, untuk memastikan salah satu jenazah yang ditemukan nelayan di perairan Majene, Sulawesi Barat pada Kamis (29/1) adalah Syaiful Rahmat, teknisi AirAsia.
"Kita terbang ke Surabaya pagi tadi untuk mengetahui kepastian satu dari dua jenazah yang ditemukan kemarin benar merupakan jenazah Syaiful Rahmat," kata kakak korban, Nunung kepada Antara di Pekanbaru, Sabtu.
Ia mengatakan, sampel DNA telah diambil dari anak korban dan dibutuhkan waktu tiga hingga empat hari untuk memastikan kecocokan DNA tersebut.
Ia juga menegaskan akan terus berada di Surabaya hingga hasil tim DVI telah keluar. "Kita akan terus menunggu hasil tes dan tidak akan kembali ke Pekanbaru sebelum hasilnya keluar," ujar Nunung.
Lebih lanjut, ia mengatakan sebanyak enam anggota keluarga yang berasal dari Pekanbaru ikut serta ke Surabaya, dan akan ada keluarga lainnya yang berasal dari Sumatera Utara akan turut datang ke Surabaya.
Dua jenazah korban yang diduga penumpang AirAsia QZ8501 yang jatuh di Perairan Karimata, Pangakalanbun, Kalimantan Tengah, ditemukan di perairan Majene, Sulawesi Barat.
"Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat menyebutkan berdasarkan laporan kepolisian Polres Majene, telah ditemukan dua jenazah diduga korban AirAsia di perairan Majene," kata Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh.