Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Indonesia mengintensifkan upaya penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) guna mencegah sebaran asap lintas batas ke negara tetangga Malaysia.
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq di Pekanbaru, Selasa, menyebutkan secara sistem peringkat bahaya kebakaran (fire danger rating system), potensi kebakaran di kawasan Selat Malaka cukup tinggi, baik di wilayah Indonesia maupun Malaysia.
“Presiden sudah memerintahkan kita semua untuk segera menangani kabut asap. Saya akan berada beberapa hari di Pekanbaru untuk memonitor langsung penanganannya,” kata Hanif usai meninjau Karhutla di Rohul.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menambahkan bahwa langkah modifikasi cuaca telah dilakukan untuk mempercepat pemadaman.
“TMC (teknologi modifikasi cuaca) sudah kita lakukan untuk mencegah asap sampai ke negara tetangga. Di Malaysia juga sedang terbakar,” ujarnya.
Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto memaparkan hingga hari ini, total sebanyak delapan ton garam telah disemai di langit Riau untuk mempercepat pembentukan hujan.
“Kemarin disemai tiga ton, hari ini lima ton. Sudah cukup banyak hujan yang turun meskipun belum merata. Sebagian besar turun di wilayah pesisir timur Riau seperti Rokan Hilir (Rohil), bagian utara Pekanbaru, dan sekitarnya,” kata Seto.
Sedangkan untuk wilayah Rokan Hulu (Rohul), TMC direncanakan dilakukan pada esok hari. BMKG mengerahkan dua unit pesawat untuk mendukung operasi penyemaian awan yang masih akan berlanjut dalam beberapa hari ke depan.