Beijing (ANTARA) - Roket berukuran sedang generasi baru China, Long March-8, menyelesaikan tahap latihan penuh pada Jumat (8/11) di situs peluncuran wahana antariksa komersial pertama di negara itu.
Tahap pelatihan ini dilakukan di landasan peluncuran nomor 1 yang terletak di Kota Wenchang, Provinsi Hainan, China selatan, menurut Akademi Teknologi Kendaraan Peluncur China, di bawah naungan China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC), yang merupakan pengembang roket tersebut.
Roket Long March-8 dijadwalkan akan diluncurkan sekitar akhir tahun ini, yang sekaligus menandai misi perdana untuk landasan peluncuran wahana komersial baru tersebut.
Pekerjaan konstruksi di lokasi peluncuran wahana antariksa komersial Hainan itu dimulai pada Juli 2022, dan saat ini, situs tersebut merupakan situs peluncuran pertama di China yang didedikasikan khusus untuk misi komersial.
Melakukan penerbangan perdananya pada Desember 2020, jenis roket ini telah menjembatani kesenjangan dalam kemampuan China untuk meluncurkan muatan seberat 3 hingga 5 ton ke dalam orbit sinkronisasi matahari.
Selama tahap persiapan yang berlangsung selama sepekan ini, roket Long March-8 di landasan peluncuran nomor 1 menjalani penilaian subsistem dan kompatibilitas, inspeksi menyeluruh, latihan tanggap darurat, dan simulasi pengisian bahan bakar serta pembuangan propelan.
Saat ini, CASC juga sedang memajukan pengembangan roket berdiameter 4 meter dan 5 meter yang dapat digunakan kembali (reusable) guna memenuhi permintaan yang terus meningkat di pasar antariksa komersial, dengan penerbangan pertama roket-roket tersebut dijadwalkan pada 2025 dan 2026.
Industri antariksa komersial China berkembang dari 800 miliar yuan (1 yuan = Rp2.200) atau sekitar 112 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.767) pada 2019, menjadi 1,9 triliun yuan pada 2023. Skala pasar tersebut diperkirakan akan mencapai 2,34 triliun yuan pada akhir 2024, menurut sebuah laporan industri.
Baca juga: Roket Falcon 9 SpaceX di"grounded" imbas insiden gagal dalam penerbangan
Baca juga: Misi Chang'e-6 berhasil kembali ke bumi, bawa sampel bebatuan bulan