Pekanbaru, (Antarariau) - Kasus dugaan penganiayaan yang dituduhkan kepada Eva Yuliana, Wakil Ketua DPRD Kampar sekaligus isteri Bupati Jefry Noer diindikasi kuat "ditunggangi" oleh kepentingan politik pihak tertentu, demikian juru bicara.
"Kalau tidak bagaimana mungkin ada puluhan pengacara yang begitu ngotot mau mendampingi pelapor," kata Abdul Aziz selaku juru bicara (jubir) Bupati Kampar dan keluarga kepada Antara lewat sambungan telepon, Jumat.
Menurut dia, sudah menjadi hal yang biasa bagi Jefry Noer dan keluarga mendapat tudingan fitnah untuk memperburuk citra beliau di mata masyarakat.
"Ini bukan merupakan laporan tuduhan tak berlandas yang pertama kalinya dialami oleh bupati dan keluarga, sebelumnya juga ada dan terbukti beliau tidak bersalah," katanya.
Sebelumnya Eva Yuliana dilaporkan terkait kasus dugaan penganiayaan terhadap sepasang suami isteri, Jamal-Nurhasni, warga Desa Pulau Birandang, Kecamatan Kampar Kiri.
Dugaan penganiayaan sebelumnya dialami Nurhasni dan Jamal, warga Pulau Birandang, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar pada Sabtu (31/5) sekitar pukul 17.00 WIB.
Namun Eva, terlapor yang juga calon anggota DPRD Riau terpilih membantah telah melakukan tindak penganiayaan itu.
Aziz mengatakan, pihaknya telah mendapat informasi bahwa hasil visum juga tidak ada menunjukkan jika korban mengalami lebam akibat dari peristiwa itu.
"Ini saja sudah menjadi bukti kalau sebenarnya tidak ada penganiayaan dan sepertinya penuh dengan rekayasa saja," katanya.
Saat ini ada sekitar 20 pengacara yang bersedia mendampingi korban atau pelapor untuk menaikkan perkara tersebut ke persidangan.
"Seorang bupati silahkan saja menyangkakan kasus ini ada unsur atau kepentingan, namun pada kenyataannya kami selaku tim kuasa hukum memang berjuang tanpa ada keuntungan setengah rupiahpun," kata Joni S Tanjung selaku kuasa hukum pelapor.
Selain melaporkan Eva Yuliana, tim kuasa hukum juga telah melaporkan oknum polisi ajudan Bupati Jefry Noer ke Polda Riau terkait dugaan pengancaman dengan menodongkan senjata api serta Jefri Noer dengan dugaan melakukan pembiaran penganiayaan oleh isterinya itu terjadi.