Pekanbaru (ANTARA) - Pejabat Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa mengingatkan para ketua rukun tetangga dan rukun warga (RT/RW) untuk tidak terlibat dalam politik praktis dengan menjadi tim sukses dalam pemilihan kepala daerah serentak tahun 2024 karena bisa diberhentikan.
"RT dan RW mendapat honor dari anggaran pendapatan dan belanja daerah. Kalau masuk tim sukses, saya bicarakan dengan kepala bagian hukum ternyata bisa diberhentikan" kata Risnandar Mahiwa, Kamis.
Untuk itu, lanjutnya seluruh RT dan RW di Kota Pekanbaru harus netral dalam proses pilkada serentak. Mereka adalah bagian dari pemerintah apalagi setiap bulan menerima honor yang bersumber dari APBD Kota Pekanbaru.
Pj Wali Kota mengatakan para RT dan RW memang punya hak pilih dalam pemungutan suara nanti pada pilkada serentak. Ia pun mempersilakan RT dan RW menentukan pilihannya tapi tetap harus netral dalam proses pilkada serentak.
"Maka saya ingatkan kembali agar RT dan RW jangan sampai jadi tim sukses pasangan calon," terangnya.
Daripada menjadi tim sukses, Pj Wali Kota meminta agar seluruh RT dan RW bisa menjaga stabilitas politik jelang pilkada serentak kali ini. Ia mengajak semua pihak agar mengawasi dinamika politik jelang pilkada serentak.
Tak hanya kepada RT/RW, ia juga mengingatkan seluruh organisasi masyarakat di bawah pemerintah agar menjaga netralitasnya. Ia menyebut jangan sampai organisasi itu malah memperlihatkan dukungan ke salah satu pasangan calon.
"Kalau pembiayaannya dari APBD kota juga, jangan terlibat dalam politik praktis memanfaatkan organisasi yang ada. Mari kita kawal bersama agar RT, RW dan ormas di bawah pemerintah bisa memperlihatkan netralitas," tuturnya.