Pekanbaru (ANTARA) - Sebagai bagian dari perusahaan milik negara yang mengelola perkebunan sawit terluas di dunia, PTPN IV PalmCo Regional III terus berkomitmen untuk berkontribusi positif dalam seluruh aspek, termasuk dalam memastikan tumbuh kembang anak melalui jaminan kesehatan dan pendidikan yang inklusif.
Dalam mewujudkan hal tersebut, Corporate Secretary and Legal PTPN IV Regional III Andiansyah Hamdani mengatakan perusahaan menyediakan sarana prasarana pendidikan dan kesehatan serta beragam program pengembangan potensi anak-anak secara berkelanjutan.
"Kita sepakat bahwa kesehatan dan pendidikan adalah hal yang utama dan merupakan tugas kita bersama. Alhamdulillah, Regional III yang yang sebagian besar wilayah operasionalnya di remote area menjalankan tugasnya dengan baik untuk memastikan kesiapan generasi masa depan yang tangguh menghadapi Indonesi Emas 2045," kata Andiansyah dalam keterangan tertulisnya di Pekanbaru, Selasa (23/7).
Di bidang pendidikan, ia merincikan perusahaan memiliki ratusan tenaga pendidik atau guru untuk mengajar anak-anak yang bermastautin di areal perkebunan baik untuk sekolah dasar, menengah, hingga tingkat atas, termasuk guru-guru MDA yang ada di lingkungan kebun dan pabrik.
Tidak hanya itu, perusahaan turut menyiapkan fasilitas bus sekolah untuk memastikan transportasi anak-anak karyawan ke sekolah. Total terdapat 28 bus disiapkan perusahaan yang disebar ke berbagai unit kebun dan pabrik kelapa sawit di berbagai penjuru Riau.
"Lokasi perkebunan yang sebagian besar ada di remote area (lokasi terpencil), seharusnya tidak menjadi penghalang bagi anak-anak yang ada disana untuk bisa mendapatkan pendidikan yang baik, dengan ketercukupan tenaga pengajar," paparnya.
Sementara dari sisi kesehatan, perusahaan tercatat memiliki lebih dari 600 kader Posyandu yang aktif melakukan pelayanan Keluarga Berencana baik bagi ibu hamil, bayi dan balita di 135 Posyandu yang ada di lingkungan Perusahaan.
Tidak hanya anak karyawan, perusahaan turut berkomitmen dalam memperkuat kesehatan anak-anak sekitar perusahaan melalui program bapak asuh anak stunting (BAAS).
Selama tiga tahun terakhir, perusahaan telah menyalurkan bantuan khusus penanganan stunting melalui program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) hingga Rp329 juta. Sementara pada tahun ini, perusahaan kembali menganggarkan bantuan khusus stunting sebesar Rp169 juta khusus untuk menekan prevalensi stunting di Provinsi Riau.
"Dalam kesempatan hari anak nasional ini, kami akan terus berkomitmen memperkuat program-program yang telah berjalan sesuai tema HAN ke-40 ini, 'Anak Terlindungi, Indonesia Maju'," demikian Aan.