Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Riau berupaya menurunkan angka kesenjangan pencapaian antara perempuan dan laki-laki yang diukur dalam dimensi kesehatan reproduksi, pemberdayaan dan pasar tenaga kerja.
"Butuh kerja sama semua pihak untuk mengambil tindakan dan kebijakan agar angka kesenjangan antara laki-laki dan perempuan atau disebut Indek Ketimpangan Gender (IKG) terjaga positif," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Riau Boby Rahmat di Pekanbaru, Senin.
Ia mengatakan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau sudah menunjukkan angka positif yakni pada tahun 2023 IKG Provinsi Riau sebesar 0,458 turun sebanyak 0,015 poin dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 0,0473.
Penurunan sebesar 0,015 poin tahun 2024 lebih banyak dibandingkan penurunan IKG pada tahun 2022 yaitu sebesar 0,004 poin. Bahkan, katanya, capaian ini merupakan angka terbaik jika dilihat dari IKG tahun 2019 sampai 2022.
"Selama empat tahun terakhir IKG Riau secara konsisten mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan bahwa kesetaraan gender di Riau terus mengalami peningkatan. Sejak tahun 2019, IKG Riau mengalami penurunan sebesar 0,016 poin per tahun sehingga totalnya mencapai 0,065 poin selama empat tahun terakhir," katanya.
Boby mengapresiasi BPS Riau untuk merilis IKG dan sebaiknya angka yang dirilis ini bisa langsung diketahui bersama oleh pejabat dan pemangku kepentingan terkait untuk bisa langsung ditindak lanjuti.
Kepala BPS Provinsi Riau Asep Riyadi berharap kegiatan rilis berita statistik ini memberi banyak manfaat pada pemerintahan. Khususnya pembuatan kebijakan mengenai ketimpangan gender.
"Semoga rilis berita ini memberi manfaat di pemerintahan dan bisa membuat kebijakan yang lebih terarah untuk kemajuan Provinsi Riau," katanya.
Ia mengatakan penurunan IKG Riau tahun 2023 dipengaruhi oleh perbaikan seluruh indikator pada ketiga dimensinya, khusus dimensi pasar tenaga kerja. Tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan meningkat dari 43,28 persen pada tahun 2022 menjadi 44,27 persen pada tahun 2023.
Sementara tingkat partisipasi angkatan kerja laki-laki naik dari 83,59 persen pada tahun 2022 menjadi 83,77 persen pada tahun 2023.
"IKG di Riau menunjukkan peningkatan yang konsisten pada ketiga dimensi pembentukannya. Perbaikan pada dimensi kesehatan reproduksi menunjukkan bahwa risiko potensial kesehatan reproduksi perempuan di daerah itu telah berhasil diminimalkan. Dimensi pemberdayaan dan dimensi pasar tenaga kerja juga mengalami perbaikan," katanya.
Sementara itu terdapat pula dua indikator dalam dimensi kesehatan reproduksi yaitu proporsi perempuan pernah kawin usia 15-49 tahun yang melahirkan hidup tidak di fasilitasi kesehatan (MTF) dan proporsi perempuan pernah kawin usia 15-49 tahun yang saat melahirkan hidup pertama berusia kurang dari 20 tahun (MHPK20).
Berita Lainnya
Pemerintah Provinsi Riau berupaya perbaiki 489,1 kilometer jalan rusak
01 November 2024 22:47 WIB
Riau berupaya penuhi 70 persen peserta magang dapat kerja
31 August 2024 19:35 WIB
Kedutaan Besar Inggris cek kesiapan upaya mitigasi perubahan iklim di Riau
27 August 2024 21:31 WIB
Provinsi Riau tuan rumah penyelenggara penampilan kain khas 32 museum
27 August 2024 9:27 WIB
Petugas gabungan di Riau padamkan api di Kuala Cenaku
26 August 2024 16:14 WIB
Riau sediakan bonus Rp24 miliar pemenang di PON XXI Aceh-Sumut
25 August 2024 12:51 WIB
Lima warisan budaya Riau jadi warisan budaya Indonesia
23 August 2024 20:31 WIB
Pemprov Riau dukung festival akbar tampilkan tokoh perempuan inspiratif
21 August 2024 9:29 WIB