Jakarta (ANTARA) - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ishfah Abidal Aziz meminta Muhaimin Iskandar (Cak Imin) untuk mendukung ajakan melihat rekam jejak calon pemimpin, terutama terkait dengan penggunaan agama sebagai alat politik.
"Reaksi Muhaimin berlebihan, harusnya malah mendukung," kata Ishfah dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Pria yang akrab disapa Gus Alex itu mengatakan bahwa Cak Imin tidak perlu terlalu reaktif dalam merespons seruan tersebut.
Jika Cak Imin merasa tidak memiliki rekam jejak menggunakan agama sebagai alat politik, menurut dia, seharusnya justru memberikan dukungan.
Dalam konteks Nahdlatul Ulama, sambung dia, ajakan itu sejalan dengan pedoman berpolitik warga NU (nahdiyin). Seruan melihat rekam jejak calon pemimpin juga merupakan langkah mengedepankan kemaslahatan umat.
"Seruan agar masyarakat benar-benar melihat rekam jejak calon pemimpin, yang berkomitmen tidak menggunakan agama sebagai alat politik meraih kekuasaan, adalah sikap yang mengedepankan kemaslahatan umum, dan upaya untuk terus menjaga nilai-nilai dasar kebangsaan," jelasnya.
Seruan itu juga selaras dengan kebijakan PBNU dalam menyikapi dinamika politik.
Hal itu pun disampaikan oleh Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf dalam rangka melaksanakan hasil muktamar ke-28 pada tahun 1989 di Pondok Pesantren Al-Munawwir, Krapyak, Kabupaten Bantul, D.I. Yogyakarta, tentang Sembilan Pedoman Berpolitik Warga Nahdlatul Ulama.
"Hasil muktamar ke-28 tersebut adalah bentuk komitmen dari para kiai, ulama, santri, dan berbagai kalangan nahdiyin," ujar Gus Alex.
Baca juga: "AMIN" optimistis raup suara banyak di Banyuwangi
Baca juga: Muhaimin Iskandar apresiasi komitmen TNI jaga netralitas di Pemilu 2024