Jakarta (ANTARA) - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membidik kenaikan investasi sebesar 20 persen pada 2023 karena harga minyak dunia yang diproyeksikan masih tetap tinggi.
"Kami sedang susun rencana kerja dan budget," kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto pada Konvensi Internasional III Industri Hulu Minyak dan Gas 2022 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Kamis.
Adapun salah satu kegiatan yang dilakukan pada 2023 yakni pengeboran di 1.050 sumur eksplorasi.Jumlah itu meningkat dibandingkan outlook atau proyeksi pada 2022 mencapai 800 sumur eksplorasi.
Untuk kegiatan pengeboran sumur pengembangan hingga triwulan ketiga 2022 mencapai 545 sumur atau sudah sekitar 171 persen jika dibandingkan dengan capaian triwulan ketiga 2021.
Sedangkan hingga triwulan ketiga 2022, SKK Migas mencatat realisasi investasi mencapai 7,7 miliar dolar AS dari target 13,2 miliar dolar AS.
Capaian itu menjadi investasi hulu migas terbesar secara rata-rata dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir sejak tahun 2016.
Sedangkan hingga Oktober 2022, realisasi investasi sudah 9,2 miliar dolar AS dari outlook atau proyeksi total investasi 12,1 miliar dolar AS selama 2022 sehingga ada kenaikan sekitar 20 persen.
Dengan masih masifnya pelaksanaan kegiatan pengeboran sumur pengembangan, korporasi itu optimistis akan ada penambahan investasi yang signifikan hingga akhir tahun.
"Kalau 2022 ini kami sampaikan Insya Allah kami naik 20 persen investasi kami dibanding 2021, di tengah-tengah dunia naiknya hanya lima sampai tujuh persen," imbuhnya.
SKK Migas memiliki target produksi minyak sebesar satu juta barel per hari dan produksi gas sebesar 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada tahun 2030.
Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Air Mineral (ESDM) Arifin Tasrif pada kesempatan yang sama pada Rabu (23/11) menyebutkan ada potensi besar hulu migas Indonesia dengan 68 potensi cekungan yang belum dieksplorasi.
Selain itu, ada cadangan terbukti minyak sebesar 2,4 miliar bbl (barel biru) dan cadangan gas terbukti diperkirakan sebesar 43 triliun kaki kubik.
Baca juga: Komisi III DPRD minta Riau Petroleum penuhi target
Baca juga: Mengembalikan kejayaan Blok Rokan dengan pemboran agresif dan masif