Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika mengatakan industri pertelevisian beradaptasi dengan dunia digital seiring dengan perubahan perilaku konsumsi berita dan konten.
"Kemudahan yang ditawarkan oleh media over-the-top, membawa tantangan baru bagi industri media mainstream konvensional untuk mempertahankan relevansinya," kata Menteri Kominfo Johnny G. Plate saat perayaan ulang tahun ke-24 Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia, dikutip dari siaran pers, Kamis.
Kehadiran media baru over-the-top selain mengubah perilaku masyarakat dalam mengosumsi konten dan berita juga membawa tantangan baru bagi industri media arus utama. Kehadiran perusahaan OTT, kata Johnny, adalah konsekuensi teknologi.
Peristiwa ini perlu dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas, variasi produk yang ditawarkan dan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki.
"OTT adalah game changer, sekaligus momentum yang dapat dimanfaatkan industri media konvensional untuk mengevaluasi diri. Ini tugas kita bersama-sama jangan sampai kita terjebak pada hal-hal teknis," kata Johnny.
Menteri Johnny menegaskan keberadaan jurnalisme positif dan kemerdekaan pers harus dikaitkan dengan perubahan yang terjadi. OTT menyajikan berbagai konten dapat dipilih sesuai dengan minat penggunanya sehingga diperlukan kombinasi dari banyak hal karena sangat bergantung kepada pasar.
"Jadi saya setuju sekali jurnalisme positif yang dikaitkan dengan kualitas jurnalisme. Apalagi pasar kita yang merupakan kombinasi antara pasar rasional dan pasar emosional," kata Johnny.
Johnny juga mengatakan pendatang media baru makin mudah dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sehingga minat akan OTT makin meningkat seiring waktu.
"Ini tantangan riil media mainstream konvensional, tantangan real jurnalisme pertelevisian, tantangan riil IJTi dan industri pertelevisian kita. Ini enggak bisa main-main dengan kata-kata. Ini suatu keputusan besar yang harus diambil bersama-sama," kata Johnny.
Konsumsi media OTT di Indonesia merupakan yang paling tinggi di kawasan Asia Tenggara, mengutip Kominfo. Setiap bulan, masyarakat menonton 3,5 miliar jam OTT.
Kementerian berharap seluruh pihak bisa bekerja sama dan beradaptasi untuk menghadapi tantangan-tantangan baru pada era digital.
Baca juga: Kominfo buka blokir situs Origin
Baca juga: Kemenkominfo kembali galang talenta muda bidang startup digital di NTT
Berita Lainnya
UNIFIL berduka atas tewasnya petugas penjaga perdamaian akibat tabrakan di Lebanon
16 November 2024 16:25 WIB
Indonesia mulai integrasikan bioenergi dan CCS guna kurangi emisi karbon
16 November 2024 16:10 WIB
Presiden China Xi Jinping ajak anggota APEC promosikan ekonomi inklusif
16 November 2024 15:57 WIB
Mike Tyson kalah dari Paul Jake dalam pertarungan selama delapan ronde
16 November 2024 15:49 WIB
BPBD DKI sebut genangan banjir rob di Jakarta Utara mulai berangsur turun
16 November 2024 15:25 WIB
Ketua MPR Ahmad Muzani lelang 1 ton sapi untuk disumbangkan korban Gunung Lewotobi
16 November 2024 15:10 WIB
Presiden Prabowo: APEC harus jadi model solidaritas dan kolaborasi Asia Pasifik
16 November 2024 14:49 WIB
Nelayan di Flores Timur NTT mulai lakukan aktivitas memancing
16 November 2024 14:01 WIB