Wagub Riau dorong peningkatan konsumsi ikan atasi stunting

id Pemrov Riau

Wagub Riau dorong peningkatan konsumsi ikan atasi stunting

Potensi perikanan budidaya ikan laut, Riau tercatat  149 ribu Ha lebih dan baru dimanfaatkan sekitar 114 Ha lebih atau 0,13 persen. (ANTARA/dok) 

Pekanbaru (ANTARA) - Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution terus mendorong masyarakat untuk meningkatkan konsumsi protein hewani bersumber dari ikan guna menekan kasus stunting di Riau.

"Tahun 2024 kita berharap prevalensi stunting Riau sudah bisa turun menjadi 14 persen tentunya berbagai upaya perlu terus digencarkannya seperti mendorong keluarga berpotensi dan berisiko stuting meningkatkan asupan protein hewani ikan," kataEdy Natar Nasution di Pekanbaru, Kamis.

Dia mengatakan ketersediaan ikan di Riau cukup banyak dan masyarakat bisa mengkonsumsi sehari-hari, apalagi olahan pakan hewani itu sudah banyak diproduksi dan bisa diperoleh dengan mudah.

Saat ini, sejumlah olahan ikan yang diproduksi dan dijual di pasar seperti sarden ikan frozen, rendang ikan teri, fillet dori, abon patin, siomay, petek teri, bakso patin, keripik cabe udang ebi, bandeng presto luti gendang, empek–empek ikan dan lainnya.

"Selain Dinkes dan BKKBN terus berkolaborasi dalam menurunkan stunting,Dinas Perikanan perlu mendorong upaya peningkatan konsumsi ikan oleh masyarakat dalam berbagai program Gemari. Program ini perlu terus menerus dipromosikan dilanjutkan dengan evaluasi," katanya.

Nantinya, melalui evaluasi ini, diharapkan ada alat ukur yang jelas mengenai laporan peningkatan konsumsi ikan maupun tingkat kecerdasan anak.

Berdasarkan data Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau tercatat konsumsi ikan penduduk Riau 45 kilogram per kapita per tahun. Pemerintah daerah menetapkan konsumsi ikan penduduk Riau harus bisa mencapai 60 kilogram per kapita/tahun.