Timnas triatlon Indonesia terus genjot persiapan menuju SEA Games Vietnam

id Berita hari ini, berita riau terbaru,berita riau antara, Triatlon

Timnas triatlon Indonesia terus genjot persiapan menuju SEA Games Vietnam

Timnas triatlon Indonesia terus melakukan persaiapan jelang turun pada SEA Games Hanoi, Vietnam. Salah satunya dengan try in di Pantai Indah Kapuk (PIK) Jakarta, Sabtu (2/4/2022). (ANTARA/HO-FTI)

Jakarta (ANTARA) - Persiapan atlet triatlon Indonesia menuju SEA Games Hanoi, Vietnam, 12-23 Mei, berjalan lancar dan saat ini mereka terus menggenjot latihan yang terpusat di Bandung, Jawa Barat.

"TC (Training Centre) dimulai sejak 3 Januari dan sampai sekarang sudah lebih dari empat bulan atlet melakukan persiapan. Kami juga sudah try in satu kali di PIK (Pantai Indah Kapuk)," kata Manajer timnas triatlon Dika Chrisna Irzandi kepada ANTARA, Sabtu.

Atlet triatlon Indonesia menjalani pemusatan latihan (TC) di Bandung, Jawa Barat sejak awal tahun 2022. Mereka terus mengikuti berbagai program dari pelatih, termasuk melakukan uji coba di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta, pada 2 April.

Selama menjalani TC, lanjut Dika, timnas trilomba terus fokus dan mengurangi interaksi dengan banyak orang. Hal ini dilakukan karena saat ini masih dalam kondisi pandemi COVID-19.

Selain disiplin berlatih, atlet juga ketat dalam menjaga pola makan. "Kami ada tim nutrisionis yang selalu mengontrol teman-teman. Jadi ada denda khusus buat atlet yang makan tidak sesuai dengan saran nutrisionis," ujar Dika.

Federasi Triathlon Indonesia (FTI) menyiapkan delapan atlet untuk turun pada empat nomor perlombaan yakni triatlon putra dan putri (renang, lari, sepeda), serta dwilomba putra dan putri (lari dan sepeda) pada SEA Games Hanoi.

Dari sektor putra ada Jauhari Johan, Rudi Febriade, Ronald Bintang Setiawan, dan Aloysius Reckyardo Mardian. Sementara untuk putri yakni Eva Desiana, Zahra Bulan Aprillia Putri, Nethavani Octaria, dan Inge Prasetyo.

Terkait pemberangkatan, rencananya Jauhari Johan dan kawan-kawan bertolak ke Vietnam pada 6 Mei.

"Perlombaannya pada 14-15 Mei. Jadi kami berangkat lebih awal agar atlet aklimatisasi atau adaptasi dengan cuaca, kelembapan suhu. Jadi diharapkan pas waktunya berlomba sudah adaptif dengan kondisi di sana," ujar Dika.

Baca juga: Tim balap sepeda gunung Indonesia berlatih di lereng Gunung Merapi

Baca juga: Pebalap sepeda putri Indonesia berhasil raih medali perak di Tajikistan