Serbu DPRD Riau, Ratusan mahasiswa desak evaluasi tiga tahun kepemimpinan Syamsuar-Eddy

id Demo Mahasiswa, DPRD Riau, Evaluasi tiga tahun, Syamsuar Eddy Natar

Serbu DPRD Riau, Ratusan mahasiswa desak evaluasi tiga tahun kepemimpinan Syamsuar-Eddy

Aksi unjuk rasa evaluasi kepemimpinan Gubernur Syamsuar dan Wagub Eddy Natar. (ANTARA/Diana S)

Pekanbaru (ANTARA) - Ratusan mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR) melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Riau, Kamis. Dalam aksi tersebut mahasiswa mendesak agar DPRD Riau mengevaluasitiga tahun kepemimpinan Gubernur Syamsuar dan Wakil Gubernur Riau Eddy Natar Nasution.

Massa aksi sempat memaksa masuk ke dalam gedung DPRD Riau hingga terjadi aksi saling dorong antara mahasiswa dengan aparat kepolisian.

"Kami hanya ingin masuk ke rumah kami, gedung wakil rakyat untuk menyampaikan hak-hak rakyat. DPRD Riau adalah fasilitas publik. Kami sudah berusaha untuk tertib dari awal," kata salah seorang mahasiswa.

Dalam orasinya, mereka menyoroti permasalahan-permasalahan yang tidak bisa diselesaikan oleh Gubri dan Wagubri selama tiga tahun menjabat, salah satunya terkait kelangkaan minyak goreng.

"Rakyat menjerit. Sementara mereka bekerja tapi tidak pernah memperdulikan keadilan masyarakat. Petinggi-petinggi kita tidak benar-benar menjalankan perintahnya untuk rakyat. Riau error, Riau butuh kita, evaluasi kinerja Gubri dan Wagubri. Visi misi gagal total seperti ekonomi, lingkungan, infrastruktur, pendidikan, kesehatan, agama," ucap dia.

Tidak hanya itu, pendidikan di Riau juga disoroti oleh mahasiswa UIR dikarenakan tidak sejahteranya para guru honorer yang mengajar di sekolah-sekolah.

"Kita mewakili rakyat untuk meminta keadilan, kita juga menuntut keadilan kepada para petinggi yang ada di dalam sana, dan permasalahan-permasalahan di Riau yang belum bisa diselesaikan," ucapnya.

Sementara itu, pihak kepolisian mengimbau agar mahasiswa tidak perlu memaksa masuk ke dalam Kantor DPRD Riau. Kepolisian juga menyarankan mahasiswa membubarkan diri secara tertib. Mendengar pernyataan itu, mahasiswa semakin memaksa masuk dan terjadi saling dorong antara mahasiswa dengan polisi.