Aset perbankan Riau tumbuh Rp187,2 triliun saat pandemi 2021

id Aset, perbakan, Riau, tumbuh, membaik, pandemi.,Ojk riau, aset bank

Aset perbankan Riau tumbuh Rp187,2 triliun saat pandemi 2021

Gedung Bank Indonesia. (ANTARA/HO-BI Riau)

Pekanbaru (ANTARA) - Walau pandemi COVID-19 melanda sepanjang tahun 2021, stabilitas kinerja sektor keuangan di Provinsi Riau tetap tumbuh dan terjaga baik.

"Aset perbankan di Riau tumbuh 17,02 persen atau Rp187,2 triliun pada tahun 2021, lebih baik dibandingkan nasional yang hanya 10,19 persen," kata Kepala OJK Riau Muhammad Lutfi di Pekanbaru, Jumat

Ia mengatakan, membaiknya kondisi perekonomian di Riau itu tertopang oleh membaiknya kinerja industri jasa keuangan secara umum, termasuk Industri Keuangan Non Bank (IKNB).

"Hal ini juga ditunjang pengaturan dan pengawasan serta kebijakan OJK yang solid dan kondisi perekonomian yang mulai membaik," kata Lutfi.

Selain aset, jumlah kredit di Riau juga tumbuh sebesar 7,31 persen lebih besar dibandingkan nasional yang hanya 5,24 persen pada tahun 2021.

"Tidak ketinggalan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mampu dihimpun perbankan di Riau sangat baik mencapai pertumbuhan 19,57 persen atau sebesar Rp110,8 triliun pada tahun 2021, lebih baik dibandingkan nasional yang hanya 12,21 persen.

Ia juga menyampaikan, jumlah investor di pasar modal melonjak signifikan menjadi 133.636 investor di akhir 2021 lalu, atau naik naik 99 persen dibanding 2020. Dari sisi transaksi saham mencapai Rp3.476,57 miliar pada posisi Desember 2021.

Sementara itu, instrumen reksadana masih menjadi primadona para investor. Jumlahnya mencapai 122.244 investor reksadana. Sedangkan untuk jumlah investor saham sebanyak 63.801 orang dan sisanya merupakan investor Surat Berharga Negara (SBN).

Selanjutnya, kinerja baik juga tercatat pada sektor Industri Keuangan Non Bank (IKNB),OJK mencatat kinerja Perusahaan Pembiayaan (PP) di Provinsi Riau posisi Desember 2021 berhasil menyalurkan pembiayaan dengan total Rp13,65 triliun.

"Jumlah ini naik 10,76 persen (yoy) dibanding posisi Desember 2020," terangnya.

Tingkat Non Performing Financing (NPF) juga mengalami perbaikan Rp219 miliar atau turun -35,83 persen (yoy) dibanding posisi Desember 2020.

Secara prosentase NPF perusahaan pembiayaan terjaga pada posisi 1,61 persen. Jumlah kontrak yang berhasil dihimpun oleh perusahaan pembiayaan sebanyak 1.354.482 kontrak.

Sementara itu, untuk kinerja perusahaan asuransi di Riau, pada posisi triwulan III/2021, kinerja asuransi jiwa memiliki 680.980 polis, dengan premi Rp1,64 triliun dan klaim sebesar Rp1,2 triliun.

Sedangkan untuk asuransi umum memiliki 365,343 polis dengan Premi Rp849 miliar dan jumlah klaim sebesar Rp203 miliar.

Sedangkan di sektor industri Peer to Peer Lending alias Pinjol, menjadi salah satu alternatif sumber pembiayaan bagi masyarakat.

Hingga Desember 2021, di Provinsi Riau terdapat 11.132 rekening yang bertindak sebagai lender dan 576.252 rekening yang bertindak sebagai borrower.

"Dari segi nilai, akumulasi dana yang diberikan oleh lender adalah senilai Rp749,39 miliar dan akumulasi nilai pinjaman oleh borrower adalah sebesar Rp2.701 miliar," tukasnya.