Perebutan Secuil Ladang di Negeri Kaya Minyak (Pertamina versus Chevron)

id perebutan secuil, ladang di, negeri kaya, minyak pertamina, versus chevron

Perebutan Secuil Ladang di Negeri Kaya Minyak (Pertamina versus Chevron)

Pekanbaru, (antarariau.com) - Di tengah kesibukan daerah yang terus menyuarakan (yang katanya) hak-hak rakyat sesungguhnya (tentang Blok Siak), justru muncul kabar tentang ketertarikan Pemerintah Pusat untuk memperpanjang kontrak pengelolaan Blok Siak kepada PT Chevron. Atau malah mengambil alihnya untuk kemudian dihibahkan ke PT Pertamina (Persero).

Namun mengenai dua opsi itu, pihak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) belum dapat memastikannya.

Saat ini aparat di kementerian masih membahas keputusan mengenai perusahaan yang akan ditunjuk untuk mengelola Blok Siak.

"Kami lihat dulu, masih diproses karena harus dibahas secara bersama agar mendapat hasil yang baik dan benar," kata Dirjen Migas A. Edy Hermantoro, di Jakarta pada awal Februari lalu.

Namun secara tidak langsung, Edy memberi sinyal kepada Pertamina untuk ikut mengajukan kontrak pengelolaan Blok Siak di Riau. Dia menyampaikan, peluang Pertamina terbuka lebar untuk mendapatkan blok yang kini masih dikelola Chevron tersebut.

"Silakan untuk Pertamina, kami terbuka saja untuk mereka. Tetapi apabila Kementerian ESDM belum bisa mengambil keputusan, untuk sementara waktu Chevron bakal tetap mengelola blok tersebut," katanya.

Sinyal tak jelas ini agaknya menjadi harapan bagi "anak kandung" maupun "bapak angkat", namun sebaliknya, menjadi pertanda buruk bagi pemerintah daerah yang selama ini mengaku dipandang sebagai "anak tiri".

Di sela kemelut antara "anak kandung" dan "anak tiri", perusahaan yang telah berjaya selama puluhan tahun dengan penganggapan sebagai "bapak angkat" justru melayangkan pernyataan optimisme tentang secuil ladang itu.

Dari rasa optimisme itu, Chevron masih menaruh harapan besar tentang Blok Siak yang seakan menjadi "mutiara tak bercahaya".

"Namun sampai sejauh ini, kami belum mendapat informasi tentang siapa yang ditunjuk sebagai pengelola Blok Siak setelah November 2013," kata Tiva Permata selaku Manajer Komunikasi PT CPI Wilayah Riau.

Dia menjelaskan, Chevron sejauh ini juga masih menunggu rekomendasi pasti dari pihak SKK-Migas yang merupakan pelaksana atas kegiatan hulu minyak dan gas bumi.

Blok Siak, menurut Tiva, merupakan ladang minyak yang mampu berkontribusi cukup besar terhadap hasil produksi minyak bumi yang dikelola oleh Chevron.

"Meskipun hasilnya (produksi) tidak sebesar Blok Rokan, operasi Blok Siak sangat mendukung keberhasilan operasi Blok Rokan," katanya.

Menurut dia, integritas pengelolaan kedua blok atau ladang minyak tersebut sangat penting disinergikan untuk mengoptimalkan kontribusi Chevron dalam produksi migas Indonesia.

Agaknya semua cerita tentang Blok Siak masih menjadi pertimbangan yang harus benar-benar ditimbang agar mampu menyeimbangkan perekonomian daerah atau negara meski hanya secuil. ***habis***