Akhirnya, vaksinasi COVID-19 dosis pertama di Riau capai 70 persen

id Satgas COVID-19 Riau,vaksinasi riau 70 persen

Akhirnya, vaksinasi COVID-19 dosis pertama di Riau capai 70 persen

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 di Provinsi Riau, dr Indra Yovi. (Foto:Antara/HO-Diskominfotik Riau)

Pekanbaru (ANTARA) - Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Riau dr Indra Yovi mengatakan bahwa vaksinasi COVID-19 dosis pertama per 23 Desember 2021 telah mencapai 70 persen.

"Alhamdulillah, capaian vaksinasi dosis pertama di Riau, Kamis pagi ini sudah melewati 70 persen," kata Indra di Gedung Daerah Provinsi Riau, Kamis.

Indra mengatakan Satgas akan terus mempercepat capaian vaksinasi COVID-19 di Riau, selain dosis pertama juga capaian vaksinasi COVID-19 untuk dosis kedua.

Ia mengatakan Satgas COVID-19 Riau akan terus berupaya meningkatkan jumlah orang yang divaksinasi untuk dosis pertama dan dosis kedua.

"Harapan kami capaian vaksinasi ini agar bisa mencapai 80 persen hingga akhir Desember 2021, sekaligus dengan harapan semoga capaian vaksinasi dosis pertama di Riau nantinya peringkat pertama di Pulau Sumatera," katanya.

Baca juga: Ujung Sumatera - Vaksinasi Riau, capaian bersama

"Karenanya, butuh dukungan semua pihak, mari sukseskan vaksinasi COVID-19 di Riau, semoga untuk di wilayah Sumatera, Riau bisa mendapat peringkat pertama untuk capaian vaksinasi dosis pertama. Vaksinasi perlu terus digencarkan untuk mewaspadai penularan Virus COVID-19 varian Omicron," lanjutnya.

Indra Yovi menjelaskan perbedaan gejala antara varian Delta dan Omicron. Gejala Omicron lebih ringan dibandingkan Delta. Gejala Omicron menyerang saluran nafas atas seperti flu, pilek, bersin-bersin, nyeri tenggorokan, pegal-pegal. Sedangkan untuk varian Delta yang diserang saluran nafas bawah.

Baca juga: Tim vaksinator di Meranti gunakan sampan susuri desa Suku Akit

"Kalau ada keluhan pilek, belum diperiksa ke dokter, nggak boleh berpergian dulu. Karena gejala Omicron seperti itu, sebaiknya diperiksa terlebih dahulu, agar tahu bagaimana kondisinya bagaimana," katanya.

Meskipun gejala Omicron ringan mirip influenza, katanya, namun para ahli memperingatkan agar tidak meremehkan resiko yang ditimbulkan oleh jenis virus corona yang sangat menular ini.

"Penyebaran virus ini harus kita atasi bersama, tidak boleh lengah, jangan diremehkan. Ini demi keselamatan orang banyak," katanya.

Baca juga: Capaian vaksinasi Kabupaten Siak masih di bawah 70 persen