Pekanbaru (ANTARA) - Saat ini seluruh masyarakat Bumi Lancang Kuning Riau sudah selayaknya berbangga karena capaian vaksinasi COVID-19 dosis pertama di wilayah ini sudah hampir mencapai 68 persen, artinya sedikit lagi mencapai herd immunity alias kekebalan komunal.
Berbagai elemen yang ada di Tanah Melayu Riau ini bahu-membahu untuk mewujudkan capaian vaksinasi COVID-19 hingga 70 persen hingga akhir tahun 2021 yang hanya menyisakan beberapa hari lagi.
Berbagai cara dilakukan agar masyarakat bersedia divaksin, di antaranya dengan memberikan hadiah, suvenir atau sembako. Itu semua agar warga yang terutama berada di pedesaan tidak menolak lengannya disuntik vaksin.
Ada petugas yang harus naik sampan untuk mengajak warga mau divaksin, ada juga warga disabilitas yang harus digendong, dan lain sebagainya agar bersedia divaksin. Ada pula sejumlah penumpang bus harus diturunkan kemudian dicoblos vaksin lengannya agar bisa melanjutkan perjalanannya ke luar Provinsi Riau.
Vaksinasi adalah salah satu upaya untuk menekan penyebaran COVID-19. Kalapun seseorang yang telah divaksin lalu terpapar virus corona, dampaknya tidak separah orang yang belum pernah divaksin.
Atas perintah Presiden Joko Widodo, setiap daerah termasuk Riau diupayakan harus mencapai vaksinasi 70 persen hingga akhir 2021. Kepala daerah pun sibuk, Kapolda, Komandan Korem, Dinas Kesehatan, pengusaha swasta, komunitas tertentu, dan pemangku kepentingan lainnya harus bekerja keras bersama. Iya, bersama-sama. Sekali lagi, termasuk di Riau.
Saat ini di Provinsi Riau, setiap hari ribuan orang divaksin COVID-19 untuk mencapai target nasional sebesar 70 persen.
Di saat ribuan orang divaksin, pernah ada segelintir masalah. Data orang divaksin ada belum masuk ke pusat data. Namun akhirnya ini bisa diselesaikan, berkat koordinasi ke Pusat data dan informasi.
Raihan vaksinasi yang nyaris 70 persen ini tentu saja membuat semua pihak gembira, bahkan ada sekelompok yang berpuas diri dengan mengglorifikasicapaiannya. Capaian ini sebaiknya diklaim sebagai hasil kerja keras bersama, bukan segelintir golongan dengan uniform tertentu.
Ingat, kerja sama, kerja keras, dan kerja cerdas masih dibutuhkan dalam waktu mendatang di Bumi Lancang Kuning, termasuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan yang seolah telah menjadi musibah rutin.
Kerja keras bersama akan menumbuhkan semangat persatuan yang kuat tanpa berharap pamrih, berbeda dengan kerja keras bersama yang diklaim sebagai upaya sendiri. Ayo Riau, bersama kita tumbuh.*
Berita Lainnya
Ribuan stok disimpan, agen minyak goreng di Meranti masih tunggu subsidi dari distributor
16 February 2022 21:01 WIB
Ujung Sumatera - Mempermainkan hati dengan minyak goreng
21 January 2022 10:34 WIB
Ujung Sumatera - Sekolah Islam Terpadu, apakah sudah islami?
06 January 2022 12:29 WIB
Ujung Sumatera - Upil dan IPAL di Kota Bertuah
02 January 2022 22:15 WIB
Ujung Sumatera - Selamat datang di Bumi Asap Kuning!
13 September 2019 11:52 WIB
Rabies mewabah, DPRD Riau imbau masyarakat vaksinasi hewan peliharaan
26 July 2023 15:00 WIB
Menkes Budi Gunadi sebut vaksinasi penguat kedua tidak akan jadi syarat perjalanan
26 January 2023 14:36 WIB
Pemrov Riau terima 10.000 dosis vaksin COVID-19 IndoVak
29 November 2022 8:48 WIB