Ujung Sumatera - Upil dan IPAL di Kota Bertuah

id ipal pekanbaru, ipal, balai ppw riau,ipal dan upil

Ujung Sumatera - Upil dan IPAL di Kota Bertuah

Salah satu proyek IPAL di Jalan A Yani, Kota Pekanbaru. (ANTARA/Annisa Firdausi)

Pekanbaru (ANTARA) - Proyek pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Kota Pekanbaru dipastikan molor alias tidak selesai pada tahun 2021. Pengerjaannya pun dilanjutkan pada tahun ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Proyek pembangunan yang disertai dengan penyambungan pipa di bawah jalan Kota Pekanbaru ini berlangsung sejak akhir 2018, namun pengerjaannya banyak dikeluhkan masyarakat. Banyak jalan ditutup atau dialihkan akibat proyek yang disebut-sebut sebagai salah satu ciri khas kota modern itu.

Banyak pedagang atau sopir angkot mengeluh kehilangan pendapatan akibat proyek ini karena kios atau rutenya dihindari masyarakat akibat adanya proyek IPAL ini. Jalan berdebu saat kemarau, berair saat hujan, dan macet. Hal itu tak pernah terjadi sebelum adanya proyek yang dikerjakan oleh kontraktor BUMN ini.

Setelah pemasangan pipa IPAL, aspal jalan dibongkar, setelah itu beberapa bulan kemudian diaspal lagi. Bahkan, ada aspal yang amblas karena kondisi tanah tidak stabil dan diperparah dengan kondisi hujan yang menimbulkan banyak genangan. Sampai kapan hal ini terus terjadi?

Balai Prasarana Permukiman Wilayah (PPW) Riau yang menjadi pihak bertanggungjawab atas proyek ini mengakui banyak kendala yang dilalui di lapangan baik secara teknis maupun non teknis sehingga proyek prestisius ini molor. Beberapa kendala tersebut di antaranya cuaca, dan ada gangguan non teknis dari sejumlah media yang menyorot proyek ini tanpa konfirmasi pihak terkait.

Bahkan disebutkan ada setoran tertentu atau istilahnya jatah preman ke beberapa instansi atau masyarakat tertentu termasuk wartawan agar proyek ini berjalan mulus. Menanggapi ini, Kepala Balai PPW Riau Ichwanul Ihsan dengan tegas membantahnya. Sudah tentu lah dibantah, hal yang tidak mengenakkan biasanya memang dibantah, apalagi cuma sekedar isu atau gosip yang belum bisa dibuktikan.

IPAL adalah salah satu indikasi bahwa sebuah kota sudah modern karena bisa menyaring air limbah. Di Indonesia sendiri baru ada enam kota yang memiliki IPAL, Pekanbaru akan menjadi salah satunya.

Sementara di Singapura atau di kota modern lainnya di dunia, pembuatan IPAL sudah ada sejak 50 tahun silam. Ya, 50 tahun silam, tak perlu geleng-geleng atau merasa heran. Kita sudah biasa membuang limbah ke sungai, IPAL terpanjang dan gratis!

Kembali ke proyek IPAL di Pekanbaru, apakah ini akan molor atau terus menuai protes dari masyarakat? Sudah selayaknya tahap perkembangan proyek ini di update ke masyarakat melalui berbagai kanal, baik itu media sosial atau media massa yang ada di kota ini.

Semua warga diharapkan mendukung demi prestisius Kota Pekanbaru. Namun ingat, harus transparan dan menggandeng semua pihak yang dianggap kompeten, bukan justru membuat gaduh.

Sudah selayaknya IPAL ini tidak seperti upil yang selalu dikorek-korek, dicungkil dan setelah dapat dihempaskan begitu saja. Proyek IPAL juga tak harus ditutupi di balik hidung jika ada kendala yang menyangkut publik. Jika terkorek sengaja atau tidak sengaja, maka IPAL ini bisa bernasib seperti upil yang akan dicampakkan.