Pekanbaru (ANTARA) - Ketua DPD Demokrat Riau periode 2017-2022 Asri Auzar menyatakan mundur dari Partai Demokrat setelah terang-terangan menolak pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) Demokrat ke-V yang menetapkan Agung Nuhroho secara aklamasi sebagai Ketua DPD Demokrat Riau diPekanbaru, Selasa.
"Dulu saya bangga menjadi kader Partai Demokrat, namun saat ini saya juga bangga menyatakan keluar dari Partai Demokrat," ucap Asri di Pekanbaru, Selasa.
Menurut Asri, pelaksanaan Musda V Partai Demokrattidak jelas dan tidak sesuai AD/ART partai. Pelaksanaan Musda tersebut dinilainya sebagai pengambilan alihan jabatan secara paksa.
"Ini sama saja dengan Musda ecek-ecek, saya tidak tau ini Musda apa, apakah Musdalub atau bagaimana, yang jelas ini pengambilan paksa jabatan," kata Asri.
Di tempat terpisah usai pelaksanaan Musda, Kepala Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) Demokrat Provinsi Riau sah dan dilakukan sesuai dengan AD/ART Partai. Musda digelarberdasarkan desakan dari DPC Demokrat 12 kabupaten/kota dan sesuai AD/ART partai.
Dia menepis isu yang beredar soal adanya paksaan pelaksanaan musda tersebut. Menurutnya, dari jauh hari pihaknya sudah menerima surat dari DPC 12 kabupaten/kota agar Musda segera dilaksanakan.
Bahkan Herman mengaku bertemu dan meminta Asri Auzar hadir serta memohon izin menjalankan Musda. Namun Asri tidak hadir sehingga ditunjuk Plt DPD Demokrat Riau Andi Timo dalam Musda. "Tidak ada pemaksaan, buktinya senior-senior hadir. Ketua DPC partai demokrat kabupaten/kota hadir, Ketua panitia hadir sekretaris PD Riau hadir," kata dia.
Herman meminta agar agar Agung Nugroho sebagai Ketua DPD PD Riau untuk melakukan konsolidasi. Dan menata kembali hubungan kekeluargaan agar semakin erat. Hal itu diperlukan untuk menghadapi Pemilu 2024 mendatang.
"Ini PR bung Agung bagaimana melakukan rekonsiliasitentu bersama dengan Ketua DPC merajut dengan Abang Asri. Pada saatnya akan kembali bersama-sama seperti dulu. Ini namanya relaitas politik, dinamika itu ada tapi ujung-ujungnya sebagai kader militan, kader murni akan kembali bersatu turut serta memenangkan demokrat tahun 2024," kata dia.
"Kami memberi ruang seluas-luasnya kepada bang Asri. Kalau bang Asri mau posisi bisa saja karena beliau sudah membesarkan partai. Beliau punya jasa besar bagi partai demokrat. Ke depan kita akan buka ruang cukup untuk bang Asri agar tetap berkirpah di Demokrat," sambung dia.
Tolak penetapan Agung Nugroho, Asri Auzar mundur dari Demokrat
Dulu saya bangga menjadi kader Partai Demokrat, namun saat ini saya juga bangga menyatakan keluar dari Partai Demokrat,