Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti mempertanyakan koordinasi lintas kementerian terkait diterbitkannya Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 53 Tahun 2021 tentang PPKM Level 3, 2, dan 1 di Jawa dan Bali.
Diketahui, dalam Inmendagri tersebut mengatur agar semua penumpang pesawat wajib tes PCR 2x24 jam sebelum keberangkatan.
"Ini perlu diperjelas landasan aturan ini lahir kenapa? Apakah Kementerian Dalam Negeri sudah berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Perhubungan. Ini hasil Satgas COVID-19 atau bagaimana? Jangan kemudian melahirkan polemik baru," ucap Novita dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
Baca juga: Ketua F-PAN DPR RI menilai Kementerian Agama adalah milik seluruh rakyat Indonesia
Novita pun mengungkapkan keprihatinannya atas dampak pandemi pada sektor penerbangan.
"Kami di Komisi V itu mulai senang melihat laporan Kementerian Perhubungan, terutama pada sektor penerbangan. 1,5 tahun sektor penerbangan ini paling keras mendapat hantaman pandemi," ujarnya.
Ia mengatakan dampak pandemi pada sektor penerbangan terjadi di semua lini mulai dari pengurangan karyawan maskapai dan petugas bandara, belum lagi UMKM dan jasa travel yang gulung tikar. Imbasnya, kata dia, sampai daerah-daerah yang mengandalkan pariwisata seperti Bali dan Lombok.
Baca juga: Siapa lagi Mantan pimpinan DPR Aceh dipanggil KPK terkait Kapal Aceh Hebat
"Kementerian harus bisa melihat secara holistik ketika membuat kebijakan, jangan sampai kebijakan yang diambil justru langkah mundur dalam upaya mendorong kebangkitan ekonomi tanah air. Penting komunikasi dan koordinasi antar kementerian itu disini," ucap Novita.
Lebih lanjut, ia juga meminta Kementerian Dalam Negeri untuk segera mengevaluasi Inmendagri yang telah diterbitkan tersebut.
Baca juga: Anggota DPR dukung Polri untuk tindak tegas personil yang lakukan kekerasan
"Saya minta evaluasi kembali Inmendagri tersebut. Kebijakan ke-"new normal"-an harus disesuaikan antarsektor. Sekaligus saya minta untuk tes PCR tersebut disesuaikan dengan fungsinya untuk alat diagnosis COVID-19, untuk "screaning" cukup tes Swab Antigen saja. Apalagi untuk penerbangan sudah mewajibkan vaksin saat ini kita tempatkan sebagaimana mestinya," katanya.
Upaya tersebut, kata Novita, merupakan bentuk dukungan untuk kebangkitan sektor penerbangan di tanah air, terutama dalam menghidupkan kembali ekonomi di lingkungan bandara yang telah lama dan paling parah terkena imbas pandemi.
Baca juga: Saiful Mahdi dosen USK Banda Aceh, resmi dibebaskan berkat amnesti Presiden
Berita Lainnya
Menteri ESDM Bahlil sebut kenaikan PPN 12 persen tak pengaruhi harga BBM
19 December 2024 16:58 WIB
Prof Haedar Nashir terima anugerah Hamengku Buwono IX Award dari UGM
19 December 2024 16:35 WIB
NBA bersama NBPA hadirkan format baru untuk laga All-Star 2025
19 December 2024 16:16 WIB
PPN 12 persen, kebijakan paket stimulus dan dampak terhadap ekonomi
19 December 2024 15:53 WIB
Pertamina Patra Niaga siap lanjutkan program BBM Satu Harga di 2025
19 December 2024 15:47 WIB
BNPT-PBNU sepakat terus perkuat nilai Pancasila cegah ideologi radikalisme
19 December 2024 15:38 WIB
Maskapai Garuda Indonesia tambah pesawat dukung operasional di liburan
19 December 2024 15:19 WIB
Kemenekraf berkolaborasi untuk bantu promosikan produk kreatif
19 December 2024 14:52 WIB