Hobi bepergian buat Pekanbaru sulit keluar dari PPKM level II

id Hoby bepergian,Covid pekanbaru

Hobi bepergian buat Pekanbaru sulit keluar dari PPKM level II

Wali Kota Pekanbaru, Firdaus MT. (ANTARA/HO-pemko)

Pekanbaru (ANTARA) - Ternyata hobi masyarakat Kota Pekanbaru yang suka bepergian ke luar daerah, dan tidak jujur dalam setiap informasi pemeriksaan tracing COVID-19, membuat Ibu Kota Provinsi Riau itu masih tetap diberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level II untuk ketiga kalinya.

Walikota Pekanbaru Firdaus MT mengakui daerahnya sulit turun ke PPKMlevel I. Selain masalah vaksinasi warga lanjut usia,tracing kontak erat yang harus mencapai 1:14 sulit didapat.

"Mereka menyampaikan kesulitan tracing yang terkena COVID-19, karena banyak berpergian ke mana-mana sehingga sulit untuk mencapai 14 (kontak erat). Itu yang pertama. Yang kedua ada juga yang tidak mau membuka dan tidak jujur menjawab, ini juga menjadi kendala," kata Wali Kota Pekanbaru, Firdaus MT di Pekanbaru, Rabu.

Dikatakan Firdaus MT, memang ada faktor lain juga yang menghambat Pekanbaru turun ke level I yakni belum maksimalnya vaksinasi lansia. Namun ini akan segera digesa lewat upaya jemput bola ke rumah-rumah warga.

"Kami akan gesa vaksinasi lansia doorto door," katanya.

Sedangkan untuk mengatasi dua kendala yang menghambat PPKM level I itu, warga diimbau agar mau jujur dalam memberikan data sehingga akan mempercepat penanganan COVID-19 dan dapat memenuhi indikator untuk turun ke PPKMlevel1.

Indikator lain seperti vaksin khususnya lansia sudah tidak menjadi patokan lagi karena sudah terpenuhi. Lansia di Pekanbaru sudah 34 lebih persentasenya. Kalau untuk keseluruhan realisasi vaksinasi sudah 70 lebih.

"Makanya untuk vaksin kita tidak jadi ukuran lagi karena sudah terpenuhi oleh kita. Hanya satu saja indikator kontak erat tadi. Maka untuk kontak erat ini kita minta, tidak hanya petugas di Puskesmas maupun kamtibnas tapi juga pak RT RW supaya juga mengingatkan kepada warga yang terpapar tadi menyampaikan informasi secara jujur," jelasnya.

Walikota juga meminta kepada petugas, menghadapi kontak erat agar tidak kaku karena sudah ada gambaran dan petunjuknya.

Selain itu, ia juga tidak bosan mengimbau masyarakat disiplin pada protokol kesehatan dengan tetap menerapkan 5 M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mencegah mobilitas interaksi.