Jakarta (ANTARA) - Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Deni Ridwan mengatakan penjualan Surat Berharga Negara (SBN) sudah mencapai target pemerintah.
Karena itu, pemerintah menargetkan total nilai investasi pada ORI-020 pun lebih kecil dibandingkan SBN yang diluncurkan sebelumnya.
Baca juga: Kemenkeu paparkan kebijakan penerbitan SBN guna penuhi target defisit APBN
"Sebetulnya bukan menurunkan, kita sudah punya target selama setahun berapa penjualan SBN ritel. Kita lihat penjualan dari ORI-019 pada Februari 2021 dan ST-015 kemarin sudah mencapai rekor, melebihi alokasi awal yang kita siapkan," kata Deni dalam talkshow Peluncuran ORI-020 secara daring yang dipantau di Jakarta, Senin.
Sepanjang tahun 2021, pemerintah telah menerbitkan empat SBN ritel yang terdiri dari 1 Savings Bonds Ritel seri SBR-009, dua Sukuk Ritel seri SR-014 dan SR-015, dan 1 Obligasi Negara Ritel seri ORI-019.
Akumulasi nilai pemesanan keempat SBN ritel tersebut telah mencapai Rp77,2 triliun atau melampaui target penjualan SBN ritel yang ditetapkan pemerintah sebesar sekitar Rp60 triliun sampai Rp80 triliun untuk tahun 2021 ini. Seri ST-015 menjadi seri yang paling banyak dipesan dengan jumlah pemesanan yang ditetapkan sebesar Rp27 triliun.
Baca juga: Perry Warjiyo: BI beli SBN pemerintah sebesar Rp13,66 triliun hingga awal 2021
Deni mengatakan pemerintah menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) untuk membiayai defisit APBN. Dana hasil penawaran ORI-020 pun akan digabung dengan dana dari pendapatan dari pajak, bea cukai, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
"Baru nanti setelah kumpul dialokasikan ke berbagai proyek pembangunan termasuk untuk membeli vaksin, untuk tenaga kesehatan, untuk UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)," katanya.
Pemanfaatan dana SUN berbeda dengan SBN lain, seperti sukuk green ritel yang biasanya dialokasikan untuk pembiayaan proyek-proyek tertentu yang ramah lingkungan.
"Jadi memang untuk SUN lebih kepada general financing dimana APBN sekarang kan fokus ke tiga itu, penanganan kesehatan, menjaga daya beli masyarakat, dan mendukung dunia usaha terutama UMKM dan koperasi," imbuhnya.
Baca juga: Sri Mulyani sebut realisasi anggaran 7 BLU Kemenkeu capai Rp23,76 triliun
Berita Lainnya
UNIFIL berduka atas tewasnya petugas penjaga perdamaian akibat tabrakan di Lebanon
16 November 2024 16:25 WIB
Indonesia mulai integrasikan bioenergi dan CCS guna kurangi emisi karbon
16 November 2024 16:10 WIB
Presiden China Xi Jinping ajak anggota APEC promosikan ekonomi inklusif
16 November 2024 15:57 WIB
Mike Tyson kalah dari Paul Jake dalam pertarungan selama delapan ronde
16 November 2024 15:49 WIB
BPBD DKI sebut genangan banjir rob di Jakarta Utara mulai berangsur turun
16 November 2024 15:25 WIB
Ketua MPR Ahmad Muzani lelang 1 ton sapi untuk disumbangkan korban Gunung Lewotobi
16 November 2024 15:10 WIB
Presiden Prabowo: APEC harus jadi model solidaritas dan kolaborasi Asia Pasifik
16 November 2024 14:49 WIB
Nelayan di Flores Timur NTT mulai lakukan aktivitas memancing
16 November 2024 14:01 WIB