Polda Riau - Chevron Bentuk Tim Atasi Pencurian Minyak

id polda riau, - chevron, bentuk tim, atasi pencurian minyak

Pekanbaru, (antarariau) - Polda Riau bersama PT Chevron Pacific Indonesia dan Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Sumatra Bagian Utara berencana membentuk tim terpadu guna mengatasi masalah pencurian minyak di sana.

"Ada beberapa langkah dan upaya untuk mengatasi masalah pencurian minyak yang akhir-akhir ini terjadi di wilayah Riau. Salah satunya yakni membentuk tim terpadu," kata Kepala Sub Bidang Pengamanan Kawasan Tertentu Direktorat Pengamanan Objek Vital (Dit Pam Ob Vit) Polda Riau, AKBP Zaidun RZ di Pekanbaru, Kamis.

Zaidun ditemui ANTARA usai menggelar rapat tertutup bersama sejumlah perwakilan PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), BP-Migas, Badan Operasional Bersama (BOB) dan Unit Bisnis Pertamina EP (UBPEP) Lirik di gedung BP-Migas Sumbagut di lantai 8 Gedung Surya Dumai, Pekanbaru.

Zaidun mengakui, dalam rapat tersebut pihaknya membahas persoalan objek vital yang salah satunya merupakan ragam kegiatan hulu migas dan minyak yang berada di lingkup Provinsi Riau.

"Intinya adalah upaya pengamanan agar kejadian-kejadian seperti pencurian minyak hingga kecelakaan perminyakan tidak terjadi di Riau," katanya.

Zaidun juga mengakui rapat koordinasi pembentukan tim terpadu tersebut merupakan antisipasi dari kasus pencurian minyak yang sebelumnya sempat terjadi di Riau.

Seperti yang terjadi pada beberapa hari lalu, dimana pipa transfer minyak mentah milik PT CPI di PKM 32650, Simpang Murini-Jalan Soekarno Hatta KM 21, Kecamatan Bukit Kapur, Kota Dumai, didapati telah dibobol orang tak dikenal.

Pencurian minyak dengan modus membobol pipa yang berada tepat di tepi jalan raya tersebut merupakan kejadian yang ke 12 kalinya terjadi di sepanjang jaringan pipa CPI Dumai.

Pantauan di lapangan, pencurian pipa ini dilakukan dengan cara pembobolan pipa dan memasukkan selang ke bagian sambungan pipa dan membenamkan selang dalam air.

"Jika secara terus-terusan, aksi pencurian ini akan membahayakan masyarakat. Jangan sampai kejadian seperti di Sumatra Selatan terulang di Riau," katanya.

Sebelumnya juga dikabarkan, sekitar 19 warga Kecamatan Bayung Lincir, Musi Banyusin, Sumatera Selatan harus dilarikan ke rumah sakit akibat ledakan pipa minyak mentah Km 219-45 jalur Tempino, Jambi-Plaju Palembang pada awal Oktober 2012.

Informasinya, kejadian berawal dari taiping pipa yang dilakukan pencuri minyak mentah. Pipa itu bocor sehingga minyak tumpah sehingga warga berebut untuk menampungnya.

Pipa meledak akibat terkena percikan api dari rokok yang sedang diisap oleh salah seorang warga. Lokasi ledakan sekitar satu jam perjalanan dari Jambi atau lima jam perjalanan dari Palembang.