Pekanbaru alokasikan Rp35 miliar tangani stunting

id Pemkot Pekanbaru,Stunting pekanbaru

Pekanbaru alokasikan Rp35 miliar tangani stunting

Sebanyak 15 kelurahan di Kota Pekanbaru bakal menjadi fokus penanganan stunting dan kelurahan tersebut berstatus zona merah stunting. ANTARA/HO-Dok.pribadi

Pekanbaru (ANTARA) - Pemkot Pekanbaru mengalokasikan Rp35 miliar dalam APBD tahun 2021 untuk mendukung upaya penanganan kasus stunting pada balita dan alokasi anggaran terbanyak adalah membiayai kegiatan di bidang kesehatan.

"Di bidang kesehatan alokasi anggaran dominan itu adalah untuk membiayai layanan akses kesehatan bagi ibu dan balita, sebab cara terbaik mencegah kasus stunting yakni meningkatkan layanan gizi bagi ibu hamil dan balita. Mereka juga mesti mendapat akses bahan pangan hingga layanan kesehatan," kata Wali Kota Pekanbaru, Firdaus, di Pekanbaru, Kamis.

Dia mengatakan, melalui alokasi anggaran sebesar itu, sekaligus mendongkrak capaian pada tahun 2022 Pekanbaru sudah zero stunting kendati dinilai juga bahwa Pekanbaru masih memilik keterbatasan anggaran.

Untuk itu, katanya, perlu urun rembuk lagi untuk bisa mengajak semua pihak agar ikut serta dalam upaya mencegah kasus stunting tersebut

"Untuk mendukung ketersediaan anggaran yang memadai dalam mendukung percepatan penuntasan stunting di Pekanbaru, bisa saja berasal dari lembaga dan berbagai pihak lainnya ikut membantu penyediaan anggarannya bisa bersumber dari CSR perusahaan, berupa hibah, infak, wakaf dan kegiatan lainnya, khususnya dalam meningkatkan akses layanan kesehatan dan layanan sanitasi," katanya.

Tahun 2022, katanya lagi, Pemerintah Kota Pekanbaru mengalokasikan anggaran sebesar Rp82 miliar untuk mencegah kasus stunting dan tentunya upaya pencegahan stunting ini harus melibatkan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Untuk OPD yang terlibat, katanya, yakni Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas PUPR dan Dinas Perkim. Selain itu juga Dinas Sosial, Disdalduk KB, DP3AM, Bappeda dan Disdukcapil.

"Perlu komitmen bersama dalam menurunkan kasus stunting yang di Kota Pekanbaru tahun 2019 tercatat sebesar 18,58 persen, sedangkan tahun 2020 sebesar 2,24 persen. Disamping itu 15 kelurahan di Kota Pekanbaru bakal menjadi fokus penanganan stunting dan kelurahan tersebut berstatus zona merah stunting," katanya.

Baca juga: Tekan angka stunting, persiapkan SDM berkualitas

Baca juga: Cegah stunting di Meranti, RAPP salurkan PMT untuk bayi dan ibu hamil