Jakarta (ANTARA) - Pelari asal Maluku Alvin Tehupeiory menjadi salah satu sprinter yang akan mewakili Indonesia dalam Olimpiade Tokyo setelah ia terpilih tampil melalui jalur wildcard.
Alvin dipilih PB PASI untuk mendampingi Lalu Muhammad Zohri, yang telah lebih dulu dinyatakan lolos kualifikasi, untuk mengisi kuota universalitas Olimpiade Tokyo pada nomor 100 meter putri.
Baca juga: Lalu Muhammad Zohri, sang pemecah rekor lari cepat
Kuota universalitas atau juga bisa dibilang jalur bagi atlet yang tidak lolos kualifikasi merupakan salah satu sistem kualifikasi dari federasi olahraga internasional yang mengizinkan komite olimpiade nasional (NOC), yang gagal meloloskan atletnya ke salah satu cabang olahraga Olimpiade, mengajukan satu atlet putra atau putri peringkat tertinggi agar bisa berkesempatan tampil di Tokyo.
PB PASI pada awalnya menyiapkan pelari gawang 100 meter putri Emilia Nova untuk mengisi kuota tersebut, mengingat ia lebih berpengalaman dalam pentas internasional, termasuk saat meraih perak Asian Games 2018 dan emas SEA Games 2019.
Namun Emilia gagal berangkat ke Tokyo karena cedera punggung yang dideritanya sehingga dipilihlah Alvin untuk mengisi slot tersebut.
Alvin dinilai layak mendapat kesempatan itu karena ia merupakan pemegang rekor nasional lari 200 meter dengan waktu 23,76 detik saat berlaga di Kejuaraan Nasional 2019 di Cibinong, Bogor. Dia mematahkan rekor Irene Truitje Joseph yang bertahan sejak 1999 dengan waktu 23,86 detik.
Pada kejuaraan nasional tersebut, Alvin yang juga merupakan anggota Korps Wanita Angkatan Darat itu meraih medali emas pada nomor 100 meter dengan waktu 11,64 detik, yang merupakan catatan terbaiknya saat ini.
Catatan itu hanya terpaut 0,08 detik dari rekor nasional milik Irene Joseph (11,56 detik) yang telah bertahan selama 20 tahun.
Sementara pada ajang internasional seperti SEA Games 2019 Filipina, pelari berusia 26 tahun itu belum mampu memberikan hasil terbaik pada lomba 100 meter. Di final, ia finis di posisi ketujuh dengan waktu 11,88 detik.
Demikian pula di Asian Games 2018, ia gagal melaju ke babak berikutnya lomba 200 meter karena pada heat kelima, ia hanya menempati peringkat kelima dengan catatan waktu 24,35 detik.
Alvin sebetulnya menggeluti beberapa nomor pertandingan atletik. Selain 100 meter, ia juga turun di 200 meter, 400 meter, dan lari gawang 400 meter.
Alvin pernah mengawinkan gelar 200 meter dan lari gawang 400 meter pada ajang Jakarta Indonesian Championships 2018 lalu.
Pelari kelahiran 5 April 1995 itu juga pernah meraih medali perunggu lari gawang 400 meter di ajang Asian U20 Championships di Taipei, Taiwan pada 2014 silam.
Berkaca pada pengalamannya bertanding di kejuaraan internasional, sangat sulit bagi Alvin bisa bersaing dengan para pelari elite dunia di Olimpiade Tokyo.
Pasalnya, Alvin akan bersaing dengan pelari-pelari langganan juara dunia yang didominasi pelari Jamaika dan Amerika Serikat, yang memiliki catatan waktu di bawah 11 detik.
Sebut saja pelari asal Jamaika sekaligus peraih emas Olimpiade 2008 dan 2012 Shelly-Ann Fraser-Pryce dan Elaine Thompson-Herah yang masing-masing mencatatkan waktu terbaik 10,63 detik dan 10,71 detik.
Selain itu, ada juga Shericka Jakson (10,77 detik), pelari AS Sha’Carri Richardson (10,72 detik), dan pelari Inggris Dina Asher-Smith (10,91 detik).
Biodata singkat:
Nama lengkap: Alvin Tehupeiory
Tempat, tanggal lahir, Maluku, 5 April 1995
Daftar prestasi
2019, medali emas 200 meter Kejurnas di Cibinong, Bogor
2019, medali emas 100 meter Kejurnas di Cibinong, Bogor
2018, medali emas 200 meter Jakarta Indonesian Championships
2018, medali emas lari gawang 400 meter Jakarta Indonesia Championships
2014, medali perunggu Asian U20 lari gawang 400 meter
Baca juga: Belum tampil maksimal di Jepang, Zohri-Sapwa akan perbaiki performa