Bupati Meranti janjikan anak Suku Akit jadi bidan dan perawat

id suku akit, KAT meranti, suku akit meranti

Bupati Meranti janjikan anak Suku Akit jadi bidan dan perawat

Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti Muhammad Adil bersama Plt Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Irmansyah beserta pimpinan OPD terkait melakukan rapat koordinasi dengan para kepala desa membahas beasiswa gratis untuk anak warga Suku Akit di Meranti. (ANTARA/Rahmat Santoso/21)

Selatpanjang (ANTARA) - Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti Muhammad Adil berkeinginan anak Komunitas Adat Terpencil (KAT) atau lebih dikenal warga Suku Akit mendapat hak untuk kuliah dan menjadi bidan dan perawat.

Upayanya itu sebagai salah satu pemerataan program beasiswa secara gratis yang tak hanya untuk dirasakan masyarakat biasa pada umumnya, namun menyentuh hingga masyarakat di pelosok desa, terutama Suku Akit.

"Jadi kalau ada orang Akit yang cerdas dan mau kuliah silahkan. Kita akan memberikan beasiswa secara gratis untuk mereka. Karena anggaran sudah disiapkan sekitar Rp12,5 miliar," ungkap Bupati Adil di Selatpanjang, Rabu.

Untuk mewujudkan program ini, Bupati Adil meminta kepala desa di tiap kecamatan se-Kabupaten Kepulauan Meranti untuk mendata anak-anak yang cerdas dan potensial dari Suku Akit. Karena nantinya jurusan yang menjadi fokus Bupati untuk anak-anak tersebut adalah ilmu kebidanan dan keperawatan.

"Saya berharap setelah mereka tamat dapat membantu pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan kesehatan di daerahnya," harapnya.

Tak berlama, mantan Legislator DPRD Provinsi Riau itu menginstruksikan para kades untuk segera melakukan sosialisasi sekaligus mendata anak-anak Suku Akit. Setidaknya, ada 13 ribu orang untuk disekolahkan ke jenjang perguruan tinggi minimal S1.

Untuk diketahui, Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Meranti (Adil - Asmar) melalui program meranti cerdas akan memberikan beasiswa gratis kepada anak-anak Meranti yang cerdas termasuk yang berada di Komunitas Adat Terpencil (KAT) untuk menempuh pendidikan S1, S2, dan Doktoral. Dalam program itu Pemkab Meranti menargetkan 50 orang sarjana dalam satu desa.