Pencari suaka politik di Pekanbaru divaksin COVID-19

id Imigran vaksin,Vaksin pekanbaru, pengungsi pekanbaru, imigran, imigran riau

Pencari suaka politik di Pekanbaru  divaksin COVID-19

Sejumlah pengungsi dari Irak bersenda gurau saat tiba di rumah penampungan pengungsi yang baru di Orchid Homestay, Kota Pekanbaru, Riau. (ANTARA/FB Anggoro/19) (Antara)

Pekanbaru (ANTARA) - Untuk memutus penularan COVID-19 di Pekanbaru, sebanyak 912 pengungsi atau imigran yang mencari suaka politik di ibu kota Provinsi Riau tersebut mendapatkan vaksinasi COVID-19.

"Pemberian vaksin kepada 'refugee'ini kita harapkan dapat mencegah penyebaran wabah COVID-19, sehingga dapat menekan angka penderita yang akhir-akhir ini meningkat drastis. Pengungsi ini juga merupakan saudara-saudara kita yang harus kita bantu dan lindungi bersama-sama," kata Kepala Kanwil Kemenkumham Riau, Pujo Harinto di Pekanbaru, Minggu.

Pujo mengatakan, pemberian vaksin ini sudah dimulai Sabtu (5/6) kemarin di Community House Wisma Indah Sari Pekanbaru dan Wisma Siak Pekanbaru.

"Pada dua tempat tersebut sebanyak 912 pengungsi sudah menerima vaksin tahap I," katanya.

Ia mengatakan pemberian vaksin ini merupakan salah satu upaya yang dinilai paling efektif untuk mengatasi pandemi COVID-19, khususnya bagi para pengungsi.

Selain tentunya upaya mengimbau imigran, tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat selama masa pengungsian.

"Kami tetap mengingatkan dan memantau imigran disiplin menerapkan 5 M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mencegah mobilitas interaksi," kata dia.

Menurut dia, pemberian vaksin ini juga bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dan International Organization for Migration (IOM).

Dia mengatakan, pemberian vaksin kepada para pengungsi dikarenakan para pengungsi ini termasuk salah satu kelompok yang rentan terpapar COVID-19.

"Pada masa pandemi COVID-19, pengungsi menjadi salah satu kelompok yang paling rentan mengingat banyak faktor yang mempengaruhiny,a" tukasnya.

Baca juga: Rudenim Pekanbaru semprot disinfektan dan hentikan kegiatan pengungsi, begini penjelasannya

Baca juga: Rudenim Pekanbaru deportasi 60 WNA selama 2019, begini penjelasannya