Wamen BUMN Pahala Mansury sebut pemulihan ekonomi bergantung pada kebijakan terobosan

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, Wamen BUMN

Wamen BUMN Pahala Mansury sebut pemulihan ekonomi bergantung pada kebijakan terobosan

Dokumentasi - Wakil Menteri BUMN Pahala N Mansuryn. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/pras/aa.)

Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri (Wamen) I BUMN Pahala Mansury mengatakan pemulihan ekonomi tahun ini sangat tergantung pada kebijakan terobosan atau game changer yang dapat mendorong perekonomian nasional.

"Kami melihat kebijakan pemulihan ekonomi Indonesia di tahun 2021 akan sangat tergantung pada beberapa inisiatif yang selama ini di pemerintahan kita kenal sebagai kebijakan untuk bisa melakukan sebuah terobosan atau game changer pada tahun ini," ujar Pahala dalam seminar daring di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Wamen BUMN nilai transportasi darat menggeliat jadi pertanda perbaikan ekonomi

Dia berharap bahwa kebijakan-kebijakan game changer tersebut atau kebijakan-kebijakan yang diharapkan menjadi suatu pendorong ekonomi Indonesia pada tahun ini sehingga kondisi ekonomi pada 2020 yang diketahui masih mengalami kondisi pertumbuhan yang negatif diharapkan segera berubah dan perekonomian Indonesia bisa pulih kembali menjadi negara ekonomi dengan tingkat pertumbuhan yang positif.

"Ada tiga bagian yang diharapkan untuk bisa melakukan perubahan ekonomi yang signifikan pada tahun ini," katanya.

Pertama-tama tentunya karena krisis ekonomi saat ini disebabkan oleh kondisi krisis kesehatan sehingga tentunya mau tidak mau harus dilakukan intervensi juga pada sektor kesehatan, termasuk bagaimana Indonesia melakukan vaksinasi terhadap sekitar 181 juta penduduk serta juga bagaimana ekonomi bisa terus berlangsung meskipun anggota masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonominya tetap menjalankan protokol kesehatan.

Di samping itu, perlu juga intervensi lainnya termasuk bagaimana bisa melakukan testing, contact tracing yang lebih baik lagi sehingga memungkinkan adanya penanggulangan pandemi Covid-19 dengan lebih terarah sambil juga tetap menjalankan kegiatan ekonomi.

"Dan fokus kita bagaimana melakukan vaksinasi serta juga melakukan kegiatan contact tracing dan melakukan testing secara lebih agresif di wilayah-wilayah yang memiliki risiko lebih tinggi, serta juga lebih tepat sasaran untuk bisa melakukan vaksinasi kepada sektor-sektor yang diharapkan juga memberikan pengaruh yang positif kepada perekonomian secara keseluruhan," ujarnya.

Kedua, kata Pahala, adalah bagaimana bisa terus mendorong agar masyarakat saat ini bisa bertahan atau survive, seperti misalnya program perlindungan sosial yang antara lain listrik gratis, subsidi kuota internet dan sebagainya.

Seperti diketahui dengan kondisi yang mengalami penurunan yang sangat signifikan dan juga pendapatan masyarakat yang mengalami penurunan, khususnya di sektor UMKM perlu dilakukan intervensi untuk bisa memastikan bahwa masyarakat akan bisa bertahan serta melewati masa ini dengan melakukan pemulihan.

Selain itu juga memastikan bahwa di masa sulit ini bahkan bisa melakukan restrukturisasi keuangannya untuk kemudian nanti pada saat pandemi Covid-19 sudah berlalu, tentunya bisa bangkit kembali mengembangkan sektor UMKM.

"Ketiga yakni bagaimana kita bisa melakukan reformasi yang struktural seperti penyediaan lapangan kerja, pemberdayaan UMKM, reformasi regulasi, pengembangan investasi ke dalam Indonesia melalui Indonesia Investment Authority atau yang selama ini dikenal sebagai Sovereign Wealth Fund (SWF) serta membangun kemudahan berusaha," kata Wamen BUMN.

Ini tentunya diperlihatkan oleh pemerintah dengan menerapkan UU Cipta Kerja dan juga di awal 2021 peraturan pemerintah turunannya serta diharapkan nantinya diikuti oleh peraturan menteri yang lain akan mengimplementasikan pokok-pokok untuk bisa menciptakan lapangan kerja secara signifikan dengan mempermudah regulasi serta memberdayakan UMKM dan mengundang investor ke Indonesia.

Baca juga: Wamen BUMN nilai swasta miliki peran besar dalam menopang ekonomi nasional

Baca juga: Minyak dunia anjlok, Wamen BUMN Budi Gunadi: Kita tunggu di mana titik stabilnya


Pewarta: Aji Cakti