Selatpanjang (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, kini kembali memiliki dokterspesialis anak setelah sempat beberapa waktu tidak memilikinya akibat dua dokter andalannya mengundurkan diri.
Direktur RSUD Kepulauan Meranti dr Riasari melalui Kasubag Tata Usaha Riefki Dwi Putra SFarm di Selatpanjang, Kamis, mengaku lega setelah pihaknya berhasil mendapatkan dokter spesialis anak bernama dr Ayu Fitriana Putri SpA MBiomed.
Sebelumnya pelayanan poli anak di rumah sakit tersebut sempat ditutup akibat pindahnya dua dokter spesialis anak yakni Hendra Salim dan Silfy sejak 25 Januari 2021.
"Beliau (dr Ayu) merupakan alumni Universitas Brawijaya Malang. Dia telah menjalin kontrak pribadi dengan RSUD Kepulauan Meranti," ujar Riefki.
Setelah memiliki dokter spesialis anak, pelayanan Poli Anak di RSUD Kepulauan Meranti kembali dibuka sesuai dengan surat pengumuman perihal pembukaan kembali pelayanan rawat inap dan rawat jalan poliklinik spesialis anak di RSUD Kabupaten Kepulauan Meranti yang dikeluarkan tanggal 10 Februari 2021.
"Hari ini kita sudah mulai buka lagi pelayanan anak," beber Riefki.
"Sebelumnya kita punya dua dokter anak, mereka suami istri yang sudah tiga tahun bekerja di RSUD. Dokter Hendra merupakan CPNS, namun karena istrinya tidak ingin memperpanjang kontrak kerja, dia pun mengundurkan diri dan pindah ke luar kota," jelasnya.
Dia mengaku bingung saat itu karena sudah beberapa kali melakukan upaya dalam memenuhi kebutuhan dokter spesialis anak dengan membuka lowongan dan memberikan gaji dan tunjangan sebesar Rp35 juta serta fasilitas lainnya, namun masih juga sepi peminat.
"Memang setelah dua pekan pengumuman kita sebarkan ada tiga dokter yang menghubungi, tapi mereka tetap ingin melalui jalur PDGS. Mungkin keinginan mereka itu agar bisa mendapatkan pendapatan tambahan," ujar Riefki.
Tak hanya itu, pihaknya juga telah berusaha menaikkan pendapatan dokter spesialis yang ada. Dan Kabupaten Kepulauan Meranti merupakan salah satu daerah di Riau yang menerapkan gaji besar bagi para dokter spesialis.
"Kita salah satu daerah di Riau yang menerapkan gaji terbesar untuk dokter spesialis. Mungkin akibat kondisi daerah yang berpulau dan masih terisolir membuat para dokter tidak betah berada lama di sini. Untuk satu tahun saja kita menghabiskan anggaran sebesar Rp6 miliar lebih untuk gaji dan insentif bagi 14 dokter spesialis," pungkasnya.
Untuk menunjang kebutuhan dokter spesialis anak, pihak RSUD akan menyiapkan sebanyak dua orang dokter anak melalui Program Pendayagunaan Dokter Spesialis (PDGS). Dari program itu, nantinya para dokter akan mendapatkan insentif dari kementerian.
"Yang satu (dr Ayu) sudah dikontrak dan masih ada dua lagi, jadi total kuotanya yang kita siapkan ada tiga orang (dokter spesialis anak). Nanti dr Ayu juga akan mengikuti program PDGSyang ditargetkan pada April," ujarnya.
Baca juga: Nakes RSUD Meranti dan Puskesmas Alahair terpapar COVID-19
Baca juga: Mantan Direktur RSUD Meranti Akui Miliki Hutang
Berita Lainnya
RSUD Meranti berlakukan pendaftaran lewat aplikasi JKN, tak perlu antre lama
03 June 2024 17:38 WIB
Dikunjungi Dinkes Riau, RSUD Meranti ungkap semua kebutuhan peningkatan layanan masyarakat
24 August 2023 11:12 WIB
Survei akreditasi, Bupati harap RSUD Meranti penuhi standar
14 March 2023 18:12 WIB
40 kantong darah terkumpul dari Polres Meranti untuk stok RSUD
24 November 2022 20:49 WIB
Warga Meranti kini bisa berobat pakai KTP sampai ke RS Yogyakarta
10 February 2022 16:27 WIB
Cukup pakai KTP, warga Meranti bisa berobat di RSUD Dumai
13 January 2022 15:36 WIB
Direktur RSUD Meranti diganti, pejabat definitifnya dinonjobkan
07 January 2022 19:46 WIB
Pemkab Kepulauan Meranti MoU dengan RSUD Bengkalis, ini isinya
14 December 2021 17:33 WIB