Jakarta (ANTARA) - Jepang melalui Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA) memberikan dukungan pendanaan hibah sebesar Rp704 miliar untuk pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di enam pulau terluar di wilayah Republik Indonesia.
"Telah ditandatangani grant (hibah) tahap kedua antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Jepang. Jadi negara Indonesia melalui KKP mendapatkan hibah sebesar 5,5 miliar yen atau setara Rp704 miliar," kata Sekjen KKP Antam Novambar dalam acara penandatanganan perjanjian hibah untuk program PPKT tahap kedua di Kantor KKP, Jakarta, Selasa.
Baca juga: Antisipasi dijual dan dikuasai asing, Pulau Rangsang di Meranti disertifikasi KKP
Antam mengemukakan hibah ini tanpa ikatan berarti tidak dibayar dengan dicicil seperti utang, dan baru pertama kalinya ditransfer langsung ke KKP. Biasanya hibah melalui Kemenkeu.
Sekjen KKP juga mengungkapkan keenam wilayah itu adalah Natuna, Morotai, Sabang, Saumlaku, Moa, dan Biak, ditentukan bersama-sama oleh pihak JICA atau Jepang dan juga pihak KKP Indonesia.
"Terima kasih saya sampaikan kepada Pemerintah Jepang atas kerjasama melalui bantuan hibah langsung bagi pembangunan di 6 lokasi SKPT. SKPT merupakan pusat bisnis kelautan dan perikanan terpadu mulai dari hulu sampai ke hilir, utamanya di pulau-pulau terluar dan kawasan perbatasan, yang ditujukan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat lokal berbasis perikanan," ucapnya.
Hibah tersebut efektif sampai dengan pembangunan fisik selesai. Sejak hibah tahap pertama ditandatangani pada 31 Juli 2018, sudah banyak capaian yang dilakukan oleh KKP.
Antam memaparkan pada hibah tahap pertama, banyak capaian yang telah dilaksanakan seperti pengadaan konsultan manajemen, konsultan perencanaan, konsultan pengawasan, konsultan lingkungan, pengadaan kontraktor, dan juga pelaksanaan konstruksi pembangunan pelabuhan perikanan dan pasar ikan di Biak.
"Pembangunan tahap kedua diharapkan selesai tahun 2024," ujarnya.
Setelah dilaksanakan penandatanganan perjanjian hibah tahap kedua ini, KKP akan menindaklanjuti dengan melakukan proses registrasi hibah dan izin pembukaan rekening hibah tahap kedua ke Kementerian Keuangan.
Antam mengutarakan harapannya agar proses pembangunan di enam lokasi SKPT dapat segera direalisasikan secara akuntabel dan memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat dan negara.
Sementara itu, Chief Representative of JICA Indonesia Shigenori Ogawa mengatakan program hibah ini bertujuan mendorong pertumbuhan industri perikanan lokal.
Nantinya, menurut Shigenori Ogawa, nelayan skala kecil dapat menggunakan pelabuhan perikanan yang dilengkapi dengan fasilitas cold storage dan fasilitas produksi es.
"Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada stimulasi industri perikanan lokal dan peningkatan taraf hidup masyarakat pesisir melalui nilai tambah yang lebih tinggi pada produk perikanan dan distribusi produk yang lebih baik di luar pulau," ujarnya.
Seperti diketahui, kerja sama antara JICA dan Pemerintah Indonesia di bidang kelautan sudah lama terjalin lebih dari 40 tahun. Salah satu yang menonjol dalam sektor perikanan adalah kerja sama terkait pembangunan Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Muara Baru, Penjaringan, Jakarta.
Baca juga: Riau antisipasi abrasi pulau terluar saat pandemi
Baca juga: 100 Nelayan Pulau Terluar Bengkalis Peroleh Kartu Pas Kecil, Semacam STNK Berlayar dan Nangkap Ikan
Pewarta: M Razi Rahman
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB