Pekanbaru (ANTARA) - Gubernur Riau Syamsuar menyatakan upaya antisipasi abrasi di tiga pulau terluar di Provinsi Riau terus dilakukan, meski kini dalam kondisi pandemi COVID-19 karena kondisi abrasi apabila dibiarkan akan semakin parah dan mengancam kedaulatan negara.
Syamsuar dalam pernyataan pers di Pekanbaru, Minggu, menyampaikan ada tiga pulau terluar yang mengalami abrasi parah. Mereka berlokasi di pesisir Riau, yakni Pulau Bengkalis, Pulau Rupat, serta Pulau Rangsang di Kabupaten Kepulauan Meranti.
“Kondisi yang ada pada tiga pulau terluar tersebut, terjadi abrasi sepanjang 167,22 kilometer. Penyebab abrasi yaitu, karena gelombang dan arus laut yang besar dari Selat Malaka,” ujarnya.
Menurut dia, saat ini kondisi tiga pulau tersebut mengalami abrasi yang cukup tinggi sehingga dapat mempengaruhi mundurnya garis pantai terluar Provinsi Riau.
"Kondisi ini akan mengakibatkan dampak pada mundurnya garis pantai, mempengaruhi Sumber Daya Alam pada Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), mata pencaharian masyarakat, infrastruktur jalan, rumah masyarakat, fasilitas umum dan fasilitas sosial terancam rusak," katanya.
Ia mengatakan hilangnya pantai dengan tipikal lahan gambut yang tidak akan terbentuk kembali menyebabkan bergesernya garis pantai dan akan mempengaruhi geopolitik Indonesia. Apabila kondisi ini tidak tertangani, lanjutnya, maka akan memungkinkan tiga pulau terluar di provinsi Riau yang menjadi bagian dari NKRI akan hancur dalam kurun waktu yang tidak begitu lama.
“Oleh karena itu, kami membutuhkan dukungan pemerintah pusat,” katanya.
Syamsuar pada awal pekan lalu telah menyambangi Komisi V DPR RI untuk meminta komitmen wakil rakyat dalam mengatasi masalah abrasi tersebut. Rekomendasi penanganan abrasi yang disampaikan Gubernur Riau kepada Komisi V DPR RI adalah, pemulihan kawasan melalui teknologi rehabilitasi, pemulihan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat.
Kemudian, pembangunan penanganan pantai pada pantai kritis sepanjang 139,85 kilometer yang dilakukan secara bertahap tahun 2021-2024, pengembangan ekosistem pesisir dan mangrove, restorasi lahan gambut pada daerah pesisir.
Ia mengatakan dalam pertemuan dengan Komisi V DPR RI, Wakil Ketua Komisi V Nurhayati, menyatakan mendukung usulan Gubernur Riau. Sebabnya, masalah abrasi terkait dengan kedaulatan NKRI karena tiga pulau tersebut berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia.
“Komisi V DPR RI akan melakukan rapat koordinasi bersama pejabat esselon I dan esselon II Kementerian terkait agar usulan dari Riau bisa direalisasikan pada tahun 2021. Intinya Komisi V DPR RI memberikan dukungan penuh,” kata Syamsuar.
Berita Lainnya
KKP dorong penanaman mangrove di wilayah rawan abrasi kawasan pesisir nusantara
01 November 2021 10:36 WIB
Desa pesisir mulai terancam tenggelam, pemerintah didesak lakukan pemulihan
02 February 2021 12:46 WIB
Cegah abrasi, PT Bukit Asam tanam bibit mangrove di Pantai Taluak, Sumbar
29 August 2024 12:47 WIB
Laju abrasi di Inhil tinggi, ini upaya BRGM dan Forkompinda
24 July 2024 19:59 WIB
Pemprov Riau segera bangun rumah warga terkena abrasi
12 July 2024 20:51 WIB
Pemkab Inhil larang kendaraan 8 ton melintas pascalongsor di Tembilahan
11 July 2024 14:39 WIB
Wabup sampaikan kondisi abrasi di pesisir Pulau Bengkalis
07 May 2024 19:02 WIB
Muhammadiyah tanam 1.000 bibit mangrove, cegah abrasi di pantai selatan Jawa
30 April 2024 14:51 WIB