London (ANTARA) - Ratusan pengunjuk rasa berkumpul pada Kamis (30/10) di luar pintu masuk Downing Street di pusat kota London untuk mengecam serangan Israel di Gaza yang melanggar kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
Menyerukan diakhirinya pengeboman dan genosida di wilayah kantong tersebut, para demonstran juga mendesak pemerintah Inggris untuk menghentikan penjualan senjata kepada Israel.
Baca juga: OKI Kecam Serangan Israel di Gaza, Tekankan Pentingnya Patuh Gencatan Senjata
Mantan pemimpin Partai Buruh Jeremy Corbyn ikut serta dalam aksi tersebut. Ia menekankan bahwa pengeboman di Gaza masih berlanjut dan warga di sana masih tidak mendapatkan makanan, bantuan, obat-obatan, serta listrik yang mereka butuhkan meskipun ada gencatan senjata.
“Ini bukan perdamaian bagi rakyat Gaza,” katanya.
Ia menegaskan bahwa mereka akan terus melanjutkan demonstrasi hingga rakyat Palestina dapat hidup dalam damai dan kebebasan.
Pasukan Israel telah menewaskan 211 orang sejak gencatan senjata mulai berlaku awal bulan ini, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Sejak Selasa (28/10) malam, serangan Israel di seluruh Gaza telah menewaskan sedikitnya 104 orang, termasuk 46 anak-anak dan 20 perempuan. Serangan tersebut juga melukai 253 orang lainnya, termasuk 78 anak-anak, menurut Doctors Without Borders, mengutip laporan tim media mereka dan kementerian.
Israel telah menewaskan lebih dari 68.000 orang di Gaza dalam lebih dari dua tahun, sejak serangan dimulai pada 7 Oktober 2023.
Gencatan senjata antara Israel dan Hamas dicapai pada awal bulan ini, berdasarkan rencana perdamaian 20 poin yang diusulkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Baca juga: Dubes Eropa: Larangan Palang Merah Langgar Kemanusiaan
Namun, Israel telah berulang kali melanggar kesepakatan tersebut, dengan pelanggaran terbaru terjadi minggu ini.
Sumber: Anadolu
 
                  

 
				 
				 
				 
				 
				 
				 
				 
				