New York City (ANTARA) - Lebih dari 30 kelompok manufaktur AS mendesak Kongres untuk segera membuka kembali pemerintahan federal, karena penutupan (shutdown) pemerintahan yang sedang berlangsung menghambat aktivitas ekonomi.
"Pemerintah yang terbuka dan berfungsi sepenuhnya sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi Amerika, kesuksesan manufaktur di seluruh negeri, dan kesejahteraan masyarakat kita," kata kelompok-kelompok manufaktur itu dalam sebuah surat kepada pemimpin Kongres, Rabu (29/10).
Baca juga: Shutdown Pertama dalam 7 Tahun, Pemerintah AS Lumpuh
"Ketika pemerintahan ditutup, kemampuan kita untuk berinvestasi dalam komunitas dan masyarakat kita menjadi terhambat. Dan hal itu mengurangi kepercayaan terhadap institusi kita," lanjut mereka.
Ke-30 kelompok manufaktur tersebut memperingatkan bahwa konsekuensi dari shutdown pemerintahan akan memperlambat persetujuan keamanan produk yang sangat penting, menghambat investasi penciptaan lapangan kerja, serta mengganggu rantai pasokan.
"Setiap hari yang berlalu, rakyat Amerika mengalami kerugian baru, dan bisnis masih terjebak dalam keadaan stagnan," kata kelompok-kelompok itu, seraya mendesak Kongres untuk membuka kembali pemerintahan "tanpa penundaan lebih lanjut."
Shutdown pemerintahan federal telah memasuki pekan kelima dan sebentar lagi dapat memecahkan rekor sepanjang masa, tanpa ada tanda-tanda kompromi antara Partai Demokrat dan Partai Republik.
Shutdown tersebut akan menunda pengeluaran federal dan berdampak negatif pada ekonomi, ungkap laporan dari Kantor Anggaran Kongres (CBO).
CBO memperkirakan shutdown pemerintahan ini dapat mengakibatkan kerugian antara 7 miliar hingga 14 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.640) bagi ekonomi negara, tergantung pada seberapa lama shutdown berlangsung.
 
                  

 
				 
				 
				