Wagubri tepis pemahaman bupati harus separtai dengan gubernur

Siak (ANTARA) - Wakil Gubernur Riau yang juga Ketua Dewan Pakar Dewan Pimpinan Wilayah Partai Nasional Demokrat Riau, EdyNatar Nasution menepis pemahaman jika bupati lebih baik separtai dengan gubernur hingga presiden agar pemerintahan berjalan baik.

"Sebenarnya tidak demikian, saya sendiri tidak separtai dengan gubernur, apakah saya susah? Tidak juga," kata Edy Natar, saat menjadi juru kampanye di kampanye dialogis Calon Wakil Bupati Siak nomor urut 2 Husni Merza, di Kelurahan Telaga Sam Sam, Kecamatan Kandis, Sabtu.

Termasuk dengan Alfedri-Husni Merza jika terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Siak 2021-2026. Dia menjaminkan diri untuk pasangan petahana itu kalau ada hambatan dengan Pemerintah Provinsi Riau.

Bukan tidak ada alasan, karena lanjutnya visi dan misi gubernur dan wakil gubernur sama. Dengan demikian tentu Gubri Syamsuar dan dirinya akan mendukung bupati dan wakil bupati terpilih.

Oleh karena itu, dirinyamemastikan, pihak provinsi tidak ada menganaktirikan daerah, terutama soal anggaran. Edy mengaku sangat mendukung dan siap membantu daerah-daerah yang butuh pembangunan.

"Itu tidak ada masalah dan tidak ada persoalan. Tidak ada presiden ataupun gubernur yang menganakemaskan dan menganaktirikan daerah. Saya juga partai berbeda, pak gubernur juga berbeda, itu tidak ada masalah. Selama partai itu diakui, tidak ada yang dianaktirikan," tegasnya.

Secara kepartaian, ia menyatakan komit mendukung pasangan Alfedri-Husni. Dia berjanji akan memperjuangkan pasangan ini, termasuk nanti jika sudah terpilih menjadi bupati dan wakil bupati.

"Tidak ada isu yang menghambat pembangunan masuk ke Siak, saya jamin karena akan ada di situ, jangan khawatir," ungkapnya.

Adi Natar untuk pertama kalinya menjadi juri kampanye pada helatan Pemilihan Kepala Daerah di Riau. Siak bahkan satu-satunya daerah yang dia ikut berkampanye diantara sembilan kabupaten/kota yang melaksanakan Pilkada.

Alfedri-Husni pada Pilkada Siak 2020 didukung oleh Partai Amanat Nasional, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Hati Nurani Rakyat, dan Partai Nasional Demokrat. Duacalon lainnya yang akan bersaing yakni Sayyed Abubakar Assegaf-Reni Nurita dan Said Arif Fadillah-Sujarwo.