SIAK, (ANTARA) - Ikatan Pengemudi Oplet Kandis (IPOK), Kabupaten Siak berharap program angkutan gratis untuk anak sekolah kembali dilanjutkan setelah aktivitas itu terhenti sejak Virus Corona mewabah Maret lalu.
"Kita berharap anak-anak sekolah lagi, jadi program ini tetap berlanjut. Karena sekarang oplet tak ada beroperasi lagi sehingga pendapatan oplet bisa dibilang tidak ada," kata Ketua IPOK Kandis, Syamsul Kamal di Kandis, Rabu.
Dikatakannya bahwa program tersebut dibuat pada 2019 lalu ketika Alfedri Bupati Siak. Ada sekitar 40 oplet di Kandis dan 22 diantaranya mendapatkan program angkot gratis bagi anak sekolah.
Ketika itu satu oplet dibayar Rp3.700 per kilometer dengan jarak tempuh rata-rata per hari 40 kilometer. Sehingga rata-rata per hari para sopir oplet mendapatkan penghasilan Rp135-150 ribu per hari.
"Anak sekolahnya dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas, sekolah yang negeri saja. Anak-anak itu dijemput di lokasi penjemputan dan pulang ditunggu di sekolahnya," ungkap dia.
Program ini, lanjutnyabanyak terbantu orang tua murid yang tak punya kendaraan untuk mengantar anaknya sekolah. Bahkan dulu anak-anak itu menumpang truk untuk bisa ke sekolah.
Akan tetapi sejak COVID-19 anak tidak sekolah sehingga program tersebut tidak jalan lagi. Diapun berharap jika Alfedri kembali jadi bupati, anak-anak bisa sekolah lagi sehingga bisa juga sopir-sopir oplet mendapatkan program tersebut.
"Sejak COVID-19 kami tak ada sewa, tapi baterai diganti, badan mobil lecet. Itu semua mengeluh sama saya, tapi sama-sama ditanggung saja," sebutnya.
Baca juga: Demokrat Siak bantu 60 UMKM dan WiFi gratis lima kecamatan
Baca juga: Turun ke sawah, Alfedri-Husni targetkan Siak swasembada pangan
Baca juga: Miliki pasir putih, Pantai Beting Sungai Apit bakal dijadikan Alfedri wisata bahari