Wako Pekanbaru ungkap klaster COVID-19 baru pegawai BRI, berikut strategi penanganannya

id klaster covid bank bri pekanbaru,covid pekanbaru,covid riau,wali kota pekanbaru,berita riau antara,berita riau terbaru

Wako Pekanbaru ungkap klaster COVID-19 baru pegawai BRI, berikut strategi penanganannya

Seorang petugas sekuriti mengenakan alat pelindung diri (APD) memberikan penjelasan kepada nasabah terkait penutupan sementara kantor Bank BRI Cabang Sukaramai, Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (19/6/2020). (FOTO ANTARA/FB Anggoro)

Pekanbaru (ANTARA) - Gugus Tugas Gugus Tugas Percepatan Penanganan atau GTTPCOVID-19 Kota Pekanbaru, Provinsi Riau mengungkapkan klaster baru COVID-19 di Ibu Kota Provinsi Riau itu adalah penularan dari pegawai BRI, sekaligus upaya penanganan terus dilakukan agar klaster tersebut tidak meluas.

Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT di Pekanbaru, Jumat, menjelaskan klaster penularan baru tersebut berada di kantorBRI Cabang Sukaramai yang berlokasi dekat Pasar Pusat Sukaramai, Jalan Jenderal Sudirman. Dari klaster baru ini sudah didapatkan empat kasus positif COVID-19.

“(Kantor) BRI, BRI dekat Pasar Pusat,” katanya.

Untuk penanganan kasus ini, ia mengatakan GTPPCOVID-19 Pekanbaru di bidang kesehatan melakukan strategi penelusuran kontak pasien (tracing contatct) bekerja sama dengan pimpinan bank dan semua karyawan bank plat merah itu.

Selain itu, kantor BRI Cabang Sukaramai tersebut kini juga ditutup, dan semua pegawainya langsung dilakukan tes usapPCR (Polymerase Chain Reaction).

“Kami dati tim Gugus Tugas akan melacak itu, tracing ke mana pun pasien selama 14 hari terakhir kita pantau,” katanya.

Ia meminta pihak bank harustransparan dalam penanganan kasus klaster baru ini, terutama untuk menjangkau nasabah-nasabah yang kemungkinan melakukan kontak dengan pasien positif COVID-19.

Selain itu, masyarakat terutama nasabah yang melakukan kegiatan di kantor tersebut dalam masa 14 hari terakhir diharapkan untuk memeriksakan diri.

“Kita imbau kesadaran sendiri untuk tes diri, rapid test, bisa ke pemerintah kota maupun mandiri ke swasta yang berbayar. Kita minta kepada semua lapisan masyarakat untuk selalu jujur. Kalau ada indikasi, dan harus isolasi diri, harus jujur karena ini bukan untuk orang lain. Selamat dirinya, selamat keluarganya, dan juga orang lain,” katanya.

“Tapi kalau dia ‘nggak jujur, yang jadi korban bukan hanya dia, tapi juga keluarganya, teman-temannya dan juga masyarakat sekitar,” tambah Firdaus.

Ia menyayangkan klaster baru ini berawal dari seorang pegawai BRI di kantor cabang tersebut yang tidak jujur. Menurut dia, pegawai tersebut merupakan warga Kota Batam, Kepulauan Riau, yang bertugas di BRI Cabang Sukaramai, Pekanbaru.

“Sebelum pulang ke Batamdia ikutrapid test. Hasilnyareaktif dan diminta dirawat untuk di swab, namun beliau minta untuk isolasi mandiri dan tim kesehatanmembolehkan isolasi mandiri sambil nunggu di swab. Ternyata beliau tidak isolasi diri justru mencari jalan untuk pulang ke Batam. Setelah di Pelabuhan Batamdiarapid test reaktif, swab positif (COVID-19),” kata Firdaus MT.

Berdasarkan pantauan ANTARA, kantor Bank BRI Cabang Sukaramai terlihat tutup semuanya hingga ke fasilitas mesin ATM di halaman kantor tersebut. Namun, masih banyak warga yang datang ke kantor tersebut karena tidak tahu kalau kantor tersebut ditutup sementara.

“Seharusnya pihak bank transparan saja, sampaikan ke nasabah bisa lewat sosial media atau ke media biar kita paham. Ini saya sudah jauh-jauh datang ternyata kantornya tutup, kata sekuriti ditutup karena ada sterilisasi, saya juga ‘nggak' paham maksudnya,” kata seorang nasabah BRI, Juri.

Hingga kini pihak Bank BRI di Pekanbaru belum mengeluarkan pernyataan resmi tentang penanggulangan kasus COVID-19 yang mengakibatkan muncul klaster baru tersebut. Pihak bank semula mengagendakan konfrensi pers pada Jumat pagi, namun mendadak dibatalkan.

Baca juga: Klaster baru COVID-19 muncul di Riau dari penularan pegawai bank BUMN

Baca juga: Satu kantor bank di Pekanbaru ditutup akibat kasus COVID-19, begini penjelasannya