Pasien positif COVID-19 di Inhil bertambah dua orang

id Covid-19 inhil, inhil, tembilahan, indragiri hilir

Pasien positif COVID-19 di Inhil bertambah dua orang

Ketua Tim Medis COVID-19 Inhil, dr Alexis. (ANTARA/Adriah)

Tembilahan (ANTARA) - Dua warga Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, dinyatakan positif COVID-19.

Ketua Tim Medis COVID-19 Inhil, dr Alexis, Kamis, mengatakan keduanya adalah ZA (22) dan Kh (16) yang merupakan santri yang terkonfirmasi positif COVID-19.

"Saat ini, keduanya tengah mendapat perawatan di Rumah Sakit Raja Musa, Guntung dalam kondisi baik. Artinya tanpa gejala," tutur dr Alexis didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Inhil, Zainal Arifin dan Direktur RSUD Puri Husada Tembilahan, dr Saut Pakpahan saat konferensi pers di Kantor Diskominfopers Kabupaten Inhil, Tembilahan.

Dengan adanya penambahan dua orang pasien terkonfirmasi positif COVID-19, diungkapkan dr Alexis, secara total Kabupaten Inhil memiliki tujuh kasus pasien positif COVID-19, yang mana enam diantaranya tengah menjalani perawatan dan satu lainnya meninggal dunia.

"Enam pasien yang dirawat ini, empat dirawat di RSUD Puri Husada Tembilahan dan dua dirawat di Rumah Sakit Raja Musa, Guntung," ungkap dr Alexis.

Dr Alexis menjelaskan, pada uji swab tenggorokan pertama pasien ketujuh yang berinisial Kh menunjukkan hasil negatif. Namun, setelah dikonfirmasi ulang dengan uji swab kedua, baru lah diketahui bahwa hasilnya positif.

Sejak hasil uji swab Tenggorokan tersebut dirilis, diungkapkan dr Alexis, Dinas Kesehatan pun menerjunkan personelnya untuk melakukan tracing terhadap riwayat kontak pasien keenam dan pasien ketujuhpositif COVID-19.

"Tracing dilakukan bekerjasama dengan pihak TNI/Polri, perangkat kecamatan dan Tokoh Masyarakat setempat guna mengantisipasi penyebaran COVID-19," tutur dr Alexis.

Berdasarkan hasil pemetaan sementara, diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Inhil, Zainal Arifin, teridentifikasi penyebaran santri yang berasal dari Pondok Pesantren Al-fatah Temboro, Magetan, Jawa Timur berada di empat kecamatan, yakni Keritang, Reteh, Pelangiran dan Kemuning.

"Ini hasil sementara. Kami akan terus melakukan penelusuran terkait keberadaan santri asal Ponpes Al-Fatah Temboro, Magetan, Jawa Timur ini," tutur Zainal.

Hingga saat ini, diketahui jumlah keseluruhan Pasien Dalam Pengawasan atau PDP yang tengah dirawat adalah 19 orang. Sementara, PDP yang sudah sembuh dan diperbolehkan pulang dengan hasil uji swab tenggorokan negatif berjumlah 20 orang.

(ADVERTORIAL/DISKOMINFOPERS INHIL)