Tembilahan (ANTARA) - Jatah makanan bagi pasien COVID-19 yang sedang menjalani isolasidi ruang isolasi terpadu Islamic Center Kota Tembilahan Indragiri Hilir, Riau, tak layak konsumsi. Pasalnya, di menu ditemukan sejumlah belatung merayap di bagian daging ikan yang menjadi menu makan siang, Jumat (9/7).
Juru Bicara (Jubir) Satgas Pencegahan dan Penanganan COVID-19 Inhil Trio Beni Putra mengakupihaknya telah menindaklanjuti temuan tersebut begitu informasi diterima. Menurutnya, jenis ikan yang terdapat belatung bukan merupakan menu ikan yang akan disajikan pada hari ini oleh pihak penyedia makanan (catering).
“Kita sudah cross check ke penerima catering, pengakuan mereka untuk hari ini pihaknya tidak ada mengirim jenis ikan seperti yang dilihat karena tidak termasuk dalam menu lauk ikan hari ini,” ungkap Trio Beni Putra kepada ANTARA di Tembilahan.
Berdasarkan pemeriksaan, jenis ikan yang diolah oleh pihak penyedia makanan hari ini berbeda dengan ikan yang berbelatung dari segi warna dan kondisi ikan yang tampak busuk.
“Kita juga mendapati lauk yang berbeda. Tadi sudah kita bandingkan dengan ikan-ikan lain yang menjadi menu makan siang hari ini,” jelas trio.
Dikatakan Trio, daftar menu ikan yang menjadi lauk makan pasien COVID-19 setiap harinya berbeda-beda, yakni ikan gembung untuk menu hari Selasa, ikan tenggiri di hari Rabu, ikan patin dan senangin hari Kamis, Ikan serai dan Ikan gembung di hari Jumat.
Selain memeriksa menu makan hari ini, Trio mengaku pihaknya juga telah memeriksa ikan-ikan yang didroping di IslamicCenter. Diakuinya semua dalam kondisi baik.
Trio mengatakan bahwa pihaknya akan mendalami temuan belatung di menu makan siang hari ini termasuk mencari tau sumber makanan tersebut.
“Saat ini masih kita dalami apakah makanan ini makanan lama yang baru dimakan pasien atau berasal dari luar,” ucapnya.
Saat disinggung soal anggaran, dengan tegas Trio mengaku bahwa anggaran untuk konsumsi pasien COVID-19 yang menjalani isolasi sudah tersedia. Hanya saja saat ini belum masuk dalam tahap pencairan sehingga harus ditalangi lebih dulu oleh pihak penyedia makanan.
“Soal anggaran itu masalah waktu saja.
Pihak catering menyediakan makanan lebih dulu itu biasa menjelang menunggu proses pencairan,” kata dia.
Di sisi lain, Kepala Dinas Kesehatan Inhil, dr Afrizal menyatakan pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan pihak catering.
Afrizal mengatakan, masalah tersebut murni merupakan kesalahan pihak catering. Dia berdalih banyaknya menu yang disiapkan menjadi alasan kelalaian pihak catering.
“Nanti kita berikan sangsi. Saya sendiri hanya bisa memantau karena sekarang sedang menjalani isolasi mandiri,” ucapnya.
Berita Lainnya
15 pelanggar prokes di Inhil ditindak
17 November 2021 16:18 WIB
Kadin Inhil Siapkan 3.000 Dosis Vaksin Covid-19
24 August 2021 17:07 WIB
Okupansi RSUD Puri Husada 67 persen, Satgas COVID-19 : Tempat tidur masih tersedia
03 August 2021 19:49 WIB
PPKM level 3, Tim gugus COVID-19 Inhil sidak pesta pernikahan
29 July 2021 19:21 WIB
Dengan keterbatasan karena pandemi Covid-19, DPRD Inhil gelar rapat paripurna istimewa Milad Kabupaten Inhil
14 June 2021 17:16 WIB
Satgas COVID-19 Inhil targetkan 1000 vaksinasi setiap hari
03 June 2021 21:09 WIB
46 orang di Kabupaten Inhil positif COVID-19, sembilan sembuh
03 June 2021 20:59 WIB
Wabup Inhil minta ASN bekerja maksimal layani masyarakat
03 June 2021 19:01 WIB