Okupansi RSUD Puri Husada 67 persen, Satgas COVID-19 : Tempat tidur masih tersedia

id COVID-19 Inhil, Trio Beni Putra, RSUD Puri Husada

Okupansi RSUD Puri Husada 67 persen, Satgas COVID-19 : Tempat tidur masih tersedia

Trio Beni Putra. (ANTARA/Adriah)

Tembilahan (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19Indragiri Hilir menegaskan tempat tidur di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Puri Husada Tembilahan masih tersedia untuk penanganan pasien COVID-19 meski tingkat okupansi mencapai 67 persen.

"Dari total 55 tempat tidur, hingga hari ini sudah terisi 37 tempat tidur. Artinya, kita masih punya cukup ruang untuk menampung pasien COVID-19," tutur Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Indragiri Hilir, Trio Beni Putra, Selasa.

Dibangunnya rumah isolasi terpadu di Islamic Center oleh pemerintah daerah menyusul pelonjakan kasus COVID-19 yang terjadi beberapa waktu belakangan dinilai secara tidak langsung membantu rumah sakit lainnya dalam mengkondisikan ketersediaan tempat tidur.

"Soal tempat tidur tidak menjadi kekhawatiran utama kita. Adanya PPKM diyakini sebagai alasan okupansi tidak menyentuh level urgent. Angka di kisaran 70 persen itu masih level normal," terang Trio.

Trio menuturkan, tingkat okupansi di RSUD bergerak secara dinamis. Pergeseran persentase keterisiantempat tidur di RSUD bahkan bisa terjadi hanya dalam hitungan jam.

"Terkadang kan ada yang sembuh atau meninggal dan penambahan pasien baru. Tapi, mudah-mudahan tidak terjadi lonjakan pasien COVID-19 di daerah kita, sehingga okupansi tetap terjaga," tutur Trio.

Trio berharap, PPKM level 3 di Kabupaten Indragiri Hilir dapat menjadi instrumen untuk mengendalikan tingkat okupansi tempat tidur di rumah sakit umum tetap berada pada level normal.

"Yang diperlukan itu antisipasi. PPKM salah satu langkah antisipasi kita agar tidak terjadi lonjakan pasien COVID-19. Selain itu, kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan juga menjadi faktor penting," kata Trio.

ADVERTORIAL