Pekanbaru (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Riau menyatakan perpanjangan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Pekanbaru harus dibarengi dengan pelaksanaan yang lebih tegas, karena masih banyak warga mengabaikan protokol kesehatan di Ibukota Provinsi Riau itu.
“Evaluasi kami, masih banyak masyarakat belum gunakan masker di luar rumah,” kata Kepala Dinas Provinsi Riau, Mimi Yuliana Nazir, di Pekanbaru, Kamis.
Ia mengatakan masih belum muncul kesadaran sebagian warga Kota Pekanbaru untuk melakukan pembatasan sosial seperti “physical distancing” dan yang paling penting adalah pakai masker saat terpaksa keluar rumah.
Pemandangan warga mengabaikan protokol kesehatan masih mudah ditemukan di jalan, dan terutama di pasar-pasar tradisional. “Di pasar masih terjadi jarak antarpenjual dan pembeli masih terlalu dekat, belum dilakukan physical distancing dan penggunaan masker belum dilakukan di pasar-pasar,” katanya.
Satu hal yang bisa diapresiasi dalam pelaksanaan PSBB adalah upaya dari aparat keamanan yang menghukum warga yang melanggar aturan dengan berkumpul pada malam hari.
Karena masih banyak kelemahan dalam pelaksanaan PSBB, ia menilai hal itu menjadi salah satu sebab PSBB yang sudah dilakukan sejak 17 April dan seharusnya berakhir pada 30 April ini belum terlihat efektif menekan angka penularan Virus Corona di Ibukota Provinsi Riau tersebut.
“Karena dilihat dari penambahan kasus belum ada secara signifikan penurunannya,” ujar Mimi.
Wali Kota Pekanbaru, Firdaus menyatakan memperpanjang PSBB selama 14 hari ke depan guna memutus mata rantai wabah COVID-19.
"Besok kita minta persetujuan Gubernur Riau untuk PSBB tahap II," kata Wali Kota Pekanbaru, Firdaus di Pekanbaru, Kamis.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Riau, pada Kamis (30/4) tidak ada penambahan pasien positif COVID-19 di Riau. Jumlah kasus terkonfirmasi positif masih 41 kasus, dengan rincian 22 dirawat, 15 sehat dan sudah dipulangkan, serta empat orang meninggal dunia.
Kota Pekanbaru tercatat paling banyak pasien positif yakni 19 orang, dimana baru delapan orang yang sembuh dan tiga orang meninggal. Jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Pekanbaru mencapai 138 orang yang masih dirawat, dan 36 PDP telah meninggal.
Baca juga: Wali Kota Pekanbaru perpanjang PSBB 14 hari lagi, begini penjelasannya
Baca juga: Pemko prediksi COVID-19 akan berakhir di Pekanbaru Juni 2020
Baca juga: DPRD Kota Pekanbaru tampung keluh kesah warga terkait PSBB
Berita Lainnya
379 warga terjaring jam malam saat pemberlakuan PSBB mini
06 October 2020 7:20 WIB
Pekanbaru jaring 171 orang abaikan protokoler kesehatan
20 September 2020 7:50 WIB
Pekanbaru berlakukan PSB kecil bagi warga Tampan dan jam malam
14 September 2020 19:19 WIB
Pekanbaru tunda pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Mikro
09 September 2020 20:12 WIB
Pekanbaru petakan penyebaran COVID-19 untuk persiapan PSBM
02 September 2020 8:29 WIB
Tim penegakan protokol kesehatan Pekanbaru akan razia masker di perbatasan dan mal
12 August 2020 4:10 WIB
Pekanbaru belum berlakukan PSBB sikapi ledakan kasus COVID-19. Ini alasannya
24 June 2020 8:20 WIB
Bisnis hotel di Pekanbaru mulai menggeliat setelah PSBB berakhir, begini penjelasannya
11 June 2020 7:17 WIB