Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekanbaru belum akan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam menghadapi ledakan gelombang II kasus COVID-19 setempat, pascaditemukannya penambahan 18 kasus dalam dua hari terakhir.
"Sampai saat ini kami masih mempercayakan kepada masyarakat untuk bisa disiplin menjalankan protokol kesehatan," kata Wali Kota Pekanbaru Firdaus di Pekanbaru, Rabu.
Firdaus yakin jika masyarakat masih disiplin menerapkan protokol kesehatan dan bisa melindungi diri sendiri dan lingkungannya dari penyebaran COVID-19, yang secara otomatis diharapkan memutus mata rantai virus mematikan tersebut.
"Kami berharap dan mengimbau masyarakat Kota Pekanbaruuntuk berjuang terus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan," kata Wako.
Strategi lain yang juga dilakukan Pemko Pekanbaruadalah dengan TOS (Temukan Obati dan Sembuhkan) artinya pemerintah akan jemput bola tracing dan mencari warga yang positif dengan rapid test massal. Tentunya lewat dukungan kejujuran dari masyarakat.
"Bagi yang sudah mengikuti rapid test dan hasilnya reaktif diminta bersikap jujur dan betul-betul melakukan isolasi diri secara mandiri atau langsung berobat ke fasilitas kesehatan maupun rumah sakit, sehingga yang di sekelilingnya tidak tertular," katanya.
Lanjut Firdaus, untuk pengawasan tim gugus tugas mulai hari ini akan lebih memperketat pengawasan penerapan protokol kesehatan di tengah masyarakat.
"Seperti perbatasan kota/kabupaten akan ada pengawasan agar lalulintas masyarakat terpantau, sehingga warga tetap bisa produktif namun aman dari COVID-19. Mari kita bersama berupaya keluar dari krisis kesehatan dan krisis sosial," tukas Wako.
Sementara itu Juru Bicara Bidang Kesehatan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Pekanbaru dr Mulyadi mengatakan, jumlah kasus positif setempat hinggaSelasa 23 Juni 2020 bertambah lima orang setelah sehari sebelumnya bertambah 13.
"Total pasien positif menjadi 70 orang dimana 39 orang diantaranya sembuh dan pulang dan 25 orang masih dirawat serta 6 orang meninggal dunia," kata dr Mulyadi.
Sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) bertambah lima hingga total menjadi 789 orang, dengan rincian 596 orang sehat dan pulang sedangkan 26 orang dirawat dan 67 orang meninggal dunia.
Sementara Orang Dalam Pemantauan (ODP) ada 6.161 orang, bertambah15 orang. Sebanyak 6.002 orang di antaranya selesai pemantauan 159 orang masih dalam pemantauan.
Baca juga: Kecamatan Rumbai Pekanbaru diwaspadai penyebaran baru COVID-19
Baca juga: Pekanbaru tutup layanan Kantor Camat Bukit Raya cegah penularan COVID-19
Berita Lainnya
Pj Wako Pekanbaru ajak pegawai manfaatkan layanan Tabungan Haji dan Kurban BRK Syariah
22 October 2024 10:38 WIB
Terkait temuan grup WA LGBT SD Pekanbaru, Wako Pekanbaru segera kumpulkan kepala sekolah
16 June 2023 15:43 WIB
457 personel amankan pelantikan Pj Wako Pekanbaru dan Bupati Kampar
23 May 2022 10:40 WIB
Wako Pekanbaru terbitkan SE aturan perayaan Idul Fitri dengan aman
01 May 2022 6:03 WIB
Wako Pekanbaru larang ASN mudik pakai mobil dinas
26 April 2022 6:37 WIB
Mengaku dapat izin, Wako Firdaus tetap berangkat ke Mesir
25 March 2022 19:05 WIB
Wako Pekanbaru beri tugas tujuh OPD antisipasi libur akhir tahun
18 December 2021 6:56 WIB
Wako Pekanbaru tegur pelaku usaha yang mulai buka masker
22 October 2021 8:11 WIB