Jakarta (ANTARA) - Daimler, induk perusahaan mobil mewah Mercedes-Benz, menyatakan bahwa bisnis mereka berangsur normal di China, yang sempat terhenti karena pandemik virus corona baru (COVID-19).
"Di China sendiri, kami menjual sekitar 50.000 kendaraan lagi pada bulan Maret. Itu membuat kami percaya diri,", kata Markus Schaefer, anggota dewan produksi Daimler kepada surat kabar Bild am Sonntag dilansir Reuters, Minggu (26/4).
Baca juga: Dampak corona, penjualan mobil bekas di Palembang semakin lesu
Di pasar global, Mercedes-Benz mengirimkan sekitar 477.400 mobil pada periode Januari dan Maret.
Laporan itu tidak menyebutkan berapa banyak komposisi penjualan untuk pasar China.
Sedangkan pada tahun lalu, sebanyak 694.200 mobil Daimler dijual di China dengan pangsa pasar 29 persen dari total penjualan mereka.
Mulai hari ini, pabrik Daimler di Jerman kembali beroperasi. Pabrik Sindelfingen dan Bremen akan memulai produksi kendaraan Mercedes tipe E-Class dan S-Class.
China adalah pasar terbesar untuk tipe S-Class yang diproduksi di Sindelfingen.
"Kami tidak akan mencapai angka penjualan itu dengan segera ketika produksi dimulai," kata Schaefer.
Daimler melaporkan penurunan laba operasional hampir 70 persen pada kuartal pertama 2020.
Baca juga: Sejumlah warga Surabaya ternyata enggan pakai masker karena susah bernafas
Baca juga: Polda Riau siagakan 60 pos pengamanan cegah warga mudik
Pewarta : Alviansyah Pasaribu
Berita Lainnya
136 desa di Bengkalis implementasikan Siskeudes-Link melalui CMS BRK Syariah
03 May 2024 17:03 WIB
Pond's gandeng 3 wanita berprestasi untuk kenalkan produk terbarunya
03 May 2024 16:55 WIB
Perang 9 bulan bisa hapus 44 tahun laju pembangunan manusia di Jalur Gaza
03 May 2024 16:39 WIB
Nilai tukar rupiah menguat karena dolar AS lanjut melemah setelah pertemuan FOMC
03 May 2024 16:25 WIB
Flek hitam akibat matahari bisa dicegah dengan menggunakan produk pencerah kulit
03 May 2024 16:21 WIB
Penerbangan dari Bandara Internasional Kertajati ke Singapura dibuka September 2024
03 May 2024 15:52 WIB
Panas ekstrem dapat berdampak besar pada kesehatan mental
03 May 2024 15:39 WIB
Menperin Agus Gumiwang pastikan investasi Apple di RI tetap berjalan
03 May 2024 15:16 WIB