Dinkes Kampar akan datangi rumah ODP untuk "rapid test" COVID-19, begini penjelasannya

id rapid test corona di Riau,rapid test corona,virus corona,covid-19,dinas kesehatan kampar,corona di kampar,penanganan corona di riau,berita riau antara

Dinkes Kampar akan datangi rumah ODP untuk "rapid test" COVID-19, begini penjelasannya

Petugas Dinas Kesehatan Kota Depok mengambil sampel darah pengguna kendaraan saat tes cepat (rapid test) COVID-19 dengan sistem "drive thru" di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Minggu (29/3/2020). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/pras. (ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)

Pekanbaru (ANTARA) - Tim medis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, akan melakukan tes cepat (rapid test) COVID-19 terhadap orang dalam pemantauan (ODP) yang paling berisiko tinggi, dari rumah ke rumah.

"Kemungkinan besar kami akan ke rumah (ODP) karena mereka sedang isolasi, petugas kamiyang akan turun nanti," kata Kepala Dinas Kesehatan KamparDedi Sambudisaat dihubungi dari Pekanbaru, Minggu.

Kabupaten Kampar adalah daerah paling banyak kedua jumlah ODP di Riau, setelah Kabupaten Bengkalis. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Riau, dari total ODP di Riau yang kini mencapai 7.114 orang, sebanyak 1.588 orang ada di Kampar. Di daerah tersebut sejauh ini belum ada kasus positif COVID-19, namun yang dalam status terduga atau pasien dalam pengawasan (PDP) ada tujuh orang.

Dedi mengatakan jumlah ODP di Kampar melonjak karena banyak warganya yang pulang dari Malaysia, baik itu sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI) maupun ada keluarganya yang tinggal di negeri jiran itu. "Paling banyak dari negeri jiran (Malaysia), ada TKI dan juga sanak saudaranya," kata Dedi.

Menurut dia, pihaknya pada Minggu ini menjemput alat rapid test ke Dinas Kesehatan Provinsi Riau. Dalam data Dinas Kesehatan Riau, alokasi alat tes untuk Kampar mencapai 1.219 unit.

Jumlah tersebut, kata Dedi, jelas tidak mencukupi untuk semua ODP, PDP dan tenaga medis yang akan melakukan uji cepat corona. Dedi mengatakan pihaknya akan mengutamakan tes cepat untuk PDP dan tenaga medis yang kontak dengan pasien.

Pasien terduga COVID-19 diprioritaskan karena menunggu uji swab dari laboratorium di Kementerian Kesehatan di Jakarta yang terlalu lama.

"Karena menunggu itu kan lama, 'gak tahu kapan selesainya nunggu dari pusat," katanya.

Sementara untuk tes cepat terhadap ODP, ia mengatakan akan mendata yang paling berisiko. Dinas kesehatan sudah mengantongi nama dan alamat setiap ODPitu.

"Kamiambil yang risiko tinggi, ada gejala. Misalnya ada keluhan batuk, pilek, yang paling utama riwayat dari daerah terpapar," kata Dedi Sambudi.

Menurut dia, hasil rapid testbisa diketahui hasilnya dalam kurun waktu sekitar 15 menit. Namun, pelaksanaannya bukan hal mudah karena banyaknya jumlah ODP yang terpencar di wilayah Kampar yang cukup luas.

Baca juga: Antisipasi COVID-19, Pengadilan Kampar gelar sidang secara daring

Baca juga: Pria dengan gejala COVID-19 di terminal Pekanbaru dirawat di ruang isolasi

Baca juga: Riau mulai lakukan "rapid test" antisipasi pandemi COVID-19. Begini penjelasannya