Pekanbaru mulai rapid test warga di zona merah Tampan

id rapid test,covid pekanbaru,covid 19,virus corona,rapid test pekanbaru,psbb pekanbaru,berita riau antara,berita riau terbaru

Pekanbaru mulai rapid test warga di zona merah Tampan

ilustrasi. Salah satu pewarta yang menunjukkan alat rapid test di Pemkot Pekanbaru, Jumat (17/4). (ANTARA/Vera Lusiana)

 Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, mulai melakukan rapid test atau tes cepat COVID-19 terhadap warga yang bermukim di zona merah di Kecamatan Tampan.

"Hari ini kita sudah mulai rapid test ada dua kelurahan dulu yang zona merah COVID-19," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Muhammad Amin kepada ANTARA di Pekanbaru, Selasa.

Muhammad Amin mengatakan, untuk rapid test terhadap warga Tampan dilakukan skala prioritas, dimana yang diutamakan warga yang bermukim di kelurahan zona merah COVID-19. Hal ini dikarenakan menyangkut kemampuan dana untuk alat rapit tesnya.

"Jadi kami sudah tetapkan kriteria warga yang akan mendapat rapid tes yakni lingkungan yang disana terdapat kasus positif COVID-19," kata dia.

Dia mengatakan untuk rapid tahap pertama ini dijadwalkan dilakukan sebanyak 500 stik bagi warga dua kelurahan zona merah yakni Kelurahan Sialang Munggu, dan di Pasar Simpang Baru Panam, Kelurahan Tuah Karya.

"Tim menggelarnya di Kantor, hari ini kita laksanakan di kantor lurah dan satu lagi di pasar," katanya.

Untuk zona merah di kelurahan lainnya akan menyusul. "Sudah ditentukan jadwalnya untuk kelurahan lainnya dilanjutkan tanggal 14 Mei," katanya.

Katanya, Rapid test di dua kelurahan itu lantaran banyak kasus positif COVID-19. Dilakukan sebagai screening awal dalam menentukan reaktifnya. Jika nanti dalam tes itu terdapat warga yang reaktif maka akan dilakukan swab.

"Ketika hasil tes positif maka pasien langsung menjalani isolasi," tukasnya.

Baca juga: DPRD Pekanbaru kaget Pemkot tak miliki anggaran tangani COVID-19

Baca juga: Pekanbaru gelontorkan bantuan COVID-19 tahap II untuk 30.000 KK

Baca juga: Selain COVID-19, Pekanbaru juga waspadai DBD yang jumlahnya 368 kasus